Selasa 03 Sep 2013 13:24 WIB

KPU Australia Bidik Pemilih Tunawisma

Red:
Pemilu di Australia
Pemilu di Australia

PERTH --Komisi Pemilihan Umum Australia tengah menjalankan program percobaan untuk meningkatkan jumlah pemilih tunawisma.

Program percobaan tersebut tengah dijalankan di Australia Barat. Di Perth, ibukota negara bagian tersebut, sejumlah tempat pemungutan suara yang bisa dipindahkan telah ditempatkan di tiga sentra komunitas.

Saat ini, Australia tengah mengalami kenaikan dalam jumlah tunawisma. Di Perth saja, diperkirakan 13.000 orang tidak memiliki tempat tinggal tetap.

Sebelum program percobaan ini diluncurkan, terdengar kritik bahwa pemilu lalu tidak cukup melibatkan kaum tunawisma Australia.

Menurut Brendon Barlow dari Komisi Pemilu Australia, program ini mulai menunjukkan hasil. Sebanyak 57 orang telah memberikan suara mereka di St Patrick’s Community Center hari Senin (2/09) pagi.

Pemilu Australia dijadwalkan berlangsung hari Sabtu, tanggal 7 September 2013. Namun, pemberi suara juga diperbolehkan memilih sebelum tanggal tersebut. “Jelas kita memiliki kesulitan dalam memastikan apakah mereka berhak memilih atau tidak, jadi kita memiliki program yang memungkinkan mereka untuk mendaftar tanpa harus memiliki alamat tetap, dan kita berusaha memastikan ini tersebar luas dan diketahui oleh orang-orang di lingkungan seperti ini,” ujarnya.

Karl Smith kehilangan pekerjaannya enam bulan lalu. Sejak saat itu, Ia tidur di jalanan dan tempat penampungan tunawisma. Meskipun tidak punya alamat tetap, Ia tetap menganggap memberi suara adalah hal yang penting. “Pada akhirnya, semua ini akan menentukan masa depan yang berbeda, jadi menurut saya penting bahwa semua orang memberikan pendapat mereka,” jelasnya.

Chief Executive St Patrick, Michael Piu, menyatakan bahwa respons klien sentra komunitas tersebut secara keseluruhan positif.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement