REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membangun tradisi riset ilmiah merupakan kewajiban dalam lembaga pendidikan. Namun sayangnya, tradisi riset ilmiah ini belum menjadi budaya di seluruh madrasah yang berada di bawah Kementerian Agama (Kemenag) di Indonesia.
Menteri Agama (Menag), Suryadharma Ali, mengatakan tradisi riset di madrasah saat ini mulai luntur. Padahal, dalam tradisi madrasah, riset ilmiah ini merupakan puncak pecapaian ilmu pengetahuan.
"Karena itu, program madrasah riset penting untuk mengukuhkan kembali tradisi keilmuan yang telah lama hilang," ungkap Suryadharma dalam sambutan peluncuran Program Nasional Madrasah Riset di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (4/9).
Lunturnya semangat riset tersebut karena ada kekeliruan selama ini dalam pendidikan Islam, yaitu mendikotomikan ilmu umum dengan ilmu agama. Padahal, Islam dalam kandungan Alquran menjelaskan semua ilmu yang ada di dunia ini.
Menag mengingatkan riset adalah mindset dari seorang ilmuwan dan profesor.