Kamis 05 Sep 2013 15:41 WIB

Maruarar Sirait: PDIP Tolak Intervensi Partai Lain

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Karta Raharja Ucu
Maruarar Sirait
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Maruarar Sirait

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait menolak segala bentuk intervensi partai lain yang dialamatkan ke partainya. Maruarar menyatakan, sikap politik PDI Perjuangan selalu didasarkan pada ideologi partai, bukan intervensi partai lain.

"Kami partai yang punya ideologi. Berdaulat di bidang politik," kata Maruarar ketika dihubungi ROL, Kamis (5/9).

Maruarar percaya setiap partai memiliki ideologi yang mendasari strategi dan kebijakan politik mereka masing-masing. Dalam konteks itu, PDI Perjuangan berada dalam posisi menghormati dan tidak akan mencampuri urusan internal partai lain. "Setiap partai punya ideologi. Kami menghormati," ujarnya.

Ideologi, kata Maruarar, mesti membawa kepercayaan diri pada setiap partai dalam menjalankan strategi dan kebijakan politiknya. Maruarar mencontohkan ideologi yang dianut PDI Perjuangan membuat partainya tidak pernah mengusik partai-partai lain yang sudah memiliki capres. "Semua harus yakin dan PD dengan strateginya masing-masing. Kita menghormati partai-partai lain yang sudah punya capres," katanya.

Ketua Umum Taruna Merah Putih menegaskan, Pemilu 2014 akan menjadi momen penting bagi PDI Perjuangan. Dia menyatakan PDI Perjuangan akan meraih kekuasaan dengan jalan konstitusional yakni memenangkan Pemilu. "2014 waktunya PDIP berhenti jadi partai oposisi," ujarnya.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap wacana pencapresan Jokowi. Menurutnya Jokowi mesti memenuhi janji membenahi persoalan di DKI Jakarta.

Di saat yang sama Fadli juga berharap PDI Perjuangan mendukung pencapresan Prabowo. "Tahun 2009 kita dukung Mega. Tahun 2014 kita berharap Mega mendukung Prabowo jadi presiden," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement