REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Badan Kehormatan DPR RI Siswono Yudo Husodo menilai kekeringan yang terjadi di sejumlah daerah masih dalam batas kewajaran. Kekeringan terjadi karena hingga bulan Juli kemarin sejumlah wilayah Indonesia masih diguyur hujan. "Yang disebut kering tahun ini bukan kering ekstrem. Kita akan masuk tahun kemarau basah," katanya ditemu ROL di kompleks DPR RI, Kamis (5/9).
Jika dilihat dari perhitungan normal, Oktober nanti akan mulai musim hujan. Sebagai langkah antisipasi, Kementan sudah mempunyai sejumlah anggaran agar kemarau basah tidak mengganggu lahan pertanian.
Petani pun menurut dia sudah mulai melakukan serangkaian langkah antisipasi. Seperti misalnya membuat sumber air di ladang. Petani juga dihimbau untuk mengikuti kalender tanam agar hasil produksi maksimal. "Pemerintah juga bisa bantu menyediakan lebih banyak pompa-pompa air," katanya.