REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menilai warga tidak perlu mengerahkan anggota organisasi masyarakat (ormas) Forum Betawi Rempug (FBR) untuk berjaga di Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur. Sebab pemerintah tak akan memindahkan warga dari bantaran waduk ke Rusun Pinus Elok dengan semena-mena.
"Untuk apa dikerahkan? Orang kita juga enggak ngapa-ngapain. Siapa yang mau gusur? Kita kan mau memindahkan," ujarnya di Balai Kota, Jumat (6/9).
Gubernur lulusan UGM itu mengatakan, pemerintah akan menempuh langkah yang persuasif dalam memindahkan warga dari bantaran Waduk Ria Rio. Seperti melakukan dialog dan makan bersama. Karenanya warga tidak perlu mengerahkan ormas karena penggusuran akan dilakukan dengan cara yang baik-baik.
"Usirnya kita baik-baik. Makan siang, komunikasi, gitu kan lebih baik. Jadi jalan keluarnya ketemu," ucapnya.
Seperti diketahui, sejumlah anggota ormas Forum Betawi Rempug (FBR) sejak beberapa hari lalu telah berjaga-jaga di perumahan warga yang berada di Waduk Ria Rio. Mereka bersiaga untuk membela warga jika sewaktu-waktu ada petugas datang untuk melakukan penggusuran.
Sementara itu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berencana mendatangi warga Waduk Ria Rio sore ini. Kedatangan Komnas HAM tersebut atas permintaan warga yang memohon perlindungan dari lembaga negara itu.
Menanggapi hal itu, Jokowi menanggapi dengan santai. "Enggak apa-apa, Komnas HAM kan datang untuk kebaikan," kata dia.