Ahad 08 Sep 2013 12:59 WIB

Pedagang Tempe Tahu Mulai ‘Menghilang’ di Pasar Pondok Labu

Rep: Andi Nur Aminah/ Red: Hazliansyah
Ancaman mogok perajin tahu dan tempe akibat kenaikan harga kedelai
Foto: antara
Ancaman mogok perajin tahu dan tempe akibat kenaikan harga kedelai

REPUBLIKA.CO.ID, PONDOK LABU -- Surat edaran dari Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta menyerukan agar penjual tahu dan tempe mogok berjualan mulai Senin (9/9) besok. Namun kenyataannya, tempe dan tahu sejak hari ini sudah mulai ‘menghilang’ di pasar.

Sejumlah lapak penjual tahu dan tempe di Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan, terlihat sepi sejak pagi hari.  Biasanya, pedagang tempe dan tahu masih bisa ditemui hingga pukul 10.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.

"Tadi pagi sih masih ada, tapi jam 08.00 saja sudah habis jualannya," ujar Winarno, salah seorang pedagang tempe di pasar itu, Ahad (8/9).

Ia mengatakan membawa stok tempe yang tersisa untuk dihabiskan. Winarno yang mengambil tempe di salah satu pusat produksi tempe di kawasan Cipete, Jakarta Selatan mengatakan, Senin besok dia tidak akan berjualan. Maka hari ini stok tempe dan tahunya sengaja di habiskan.

Puluhan lapak pedagang tempe dan tahu yang biasanya berjualan, hari ini terlihat tidak begitu ramai. Beberapa mengakui sudah habis terjual dari pagi. Mereka akhirnya hanya bertahan menjual aneka bahan makanan seperti bakso, nugget, kulit lumpia, kulit pangsit dan lainnya.

"Tempe dan tahu sudah habis," ujar Lukito, pedagang tempe lainnya.

Menanggapi surat edaran dari Puskopti, Winarno maupun Lukito mengaku terpaksa harus mengikuti anjuran untuk mogok tersebut. Winarno mengatakan, sebagai pedagang, dia harus ikut kompak dan ikut mogok berjualan jika tidak ingin dimusuhi.

"Kalau tidak ikut, dagangan saya bisa-bisa dihancurkan nanti, kan malah rugi. Jadi ikut sajalah," ujarnya.

Winarno mengaku hari ini membawa stok tempe dan tahu masing-masing 70 balok. Sekitar pukul 07.00 WIB, kata dia, ada seorang pembeli yang memborong tempe. Selain membeli di lapaknya, Winarno mengatakan, ibu tersebut juga membeli beberapa balok lagi di lapak sebelahnya.

"Mungkin dia untuk stok juga. Sudah dengar kalau pedagang mau mogok barangkali," ujarnya.

Beberapa pedagang mengakui memperbanyak jualannya hari ini sebelum mulai mogok Senin besok. Mereka juga menaikkan harga hingga Rp 1.000 per baloknya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement