Ahad 08 Sep 2013 19:17 WIB

Luruskan Kesalahpahaman, Muslim Malawi Didik Guru Non-Muslim

Rep: Agung Sasongko/ Red: Citra Listya Rini
Muslim Malawi
Foto: malawivoice.com
Muslim Malawi

REPUBLIKA.CO.ID, LILONGWE -- Biro Informasi Islam Malawi (IIB) meluncurkan program yang bertujuan mendidik guru-guru non-Muslim tentang Islam dan Muslim. Informasi ini diharapkan akan mengikis kesalahpahaman dan stereotipe negatif.

"Saat ini, Islam di Malawi menjadi korban kesalahpahaman dan sterotipe negatif masyarakat Malawi. Ini terjadi, harus diakui karena minimnya informasi," kata Sheikh Ahmed Chienda, kordinator IIB, seperti dikutip Onislam.net, Ahad (8/9).

Menurut Ahmed, program yang akan dijalankan ini meliputi banyak aspek, utamanya apa yang banyak disalahpahami. Ketika hal itu diluruskan maka generalisasi tidak terjadi. Dan Islam tidak akan menjadi sumber segala hal negatif.

"Intinya, kami mendidik masyarakat apa itu Islam dan yang bukan," ujar Ahmed.

Ide ini muncul ketika pemerintah Malawi memasukan studi Islam dalam kurikulum baru. Ini kemudian, jadi landasan untuk memberikan pendidikan studi Islam kepada guru-guru non-Muslim hingga pada akhirnya para guru tersebut akan membantu umat Islam meluruskan kesalahpahaman. 

"Nantinya, anak-anak dari keluarga non-Muslim akhirnya mengerti tentang Islam dan Muslim," kata Ahmed.

Secara terpisah, inisiatif umat Islam itu disambut baik para guru non-Muslim. Mereka berharap bisa membantu umat Islam melawan kesalahpahaman.

"Saya sejak kecil sudah diajarkan untuk membenci Islam dan Muslim. Informasi yang saya dapat kebanyakan dari orang tua, dan muncullah pemahaman bahwa Islam bukanlah agama," ujar salah satu guru non-Muslim, Ruth Chikatentha.

Ruth menambahkan informasi yang diberikan sejak kecil akan mempengaruhi pemikiran individu ketika dewasa. Itu yang terjadi, ketika Islam dan Muslim dikabarkan sebagai hal yang buruk sejak kecil maka dampaknya muncul rasa kebencian yang besar dikemudian hari.

Suster Mary Banda memuji insiatif itu sebagai terobosan penting dalam upaya meluruskan kesalahpahaman tentang Islam dan Muslim. Diakuinya, Islam banyak dipandang sebagai agama kekerasan, namun ketika ditelusuri ternyata tidak benar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement