REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ada yang berbeda dengan halaman Gasibu dalam beberapa pekan terakhir, terutama di akhir pekan. Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan sudah tidak terlihat lagi.
Menurut Humas Pemerintah Provinsi Jabar R.Ruddy Gandakusumah, penataan terus dilakukan oleh Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung kepada PKL. Sehingga, masyarakat bisa kembali menikmati fasilitas area publik halaman Gasibu.
"Alhamdulillah karena pendekatan kita ke mereka, mereka dapat mengerti," kata Ruddy, Senin (9/9).
Rudy mengatakan, Gasibu akan dikembalikan ke fungsi awal lapangan ini dibentuk. Yakni untuk memberikan pelayanan dan akses masyarakat akan area publik. Pemprov Jabar, kata dia, akan menyiapkan Gasibu sebagai tempat masyarakat berolahraga dan berkesenian. Pemerintah juga akan menyiapkan amphiteater untuk para siswa untuk berkesenian.
"Alokasi anggaran sudah ada di APBD Perubahan. Tahun 2014 sudah berjalan. Anggaran untuk revitalisasi Gasibu hingga Monumen Perjuangan yakni sekitar Rp 7 miliar,"kata dia.
Selain itu, beberapa langkah lainnya, selain penertiban PKL, yakni Pemprov Jabar akan bekerja sama dengan Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas untuk penghijauan di sekitar Gasibu. Ia mengucapkan terima kasih terhadap apresiasi masyarakat yang sangat mendukung langkah pemerintah dalam revitalisasi Gasibu ini.
"Kita lakukan secara bertahap. Untuk saat ini memang baru hari Ahad saja yang biasanya Gasibu menjadi sumber kemacetan, tapi sekarang jadi tempat berolah raga yang nyaman untuk masyarakat,"ungkap dia.
Penataan Gasibu, kata dia, hanya salah satu bagian dari revitalisasi. Rencananya, akan dilakukan konsep berupa subway dari turunan Pasupati hingga Surapati. Sehingga, area Gasibu dan jalan depan Gasibu akan menjadi area publik.
"Sekali lagi kita akan melakukan secara bertahap,"ungkap dia.