REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Atase militer Israel di Rusia ditegur sehubungan dengan uji coba rudal oleh Israel di Laut Tengah pekan lalu.
Uji coba tersebut membuat Rusia menyiagakan radarnya bagi kemungkinan agresi militer terhadap Suriah. Demikian kata media Israel berdasarkan laporan Rusia.
Uji coba gabungan yang dilakukan oleh Israel dan Amerika Serikat pada Selasa lalu (3/9) itu meningkatkan ketegangan di seluruh Timur Tengah. Rusia melaporan kemungkinan penembakan rudal melintasi Laut Tengah setelah radarnya mendeteksi dua rudal balistik diluncurkan.
Lembaga pertahanan Israel mengaku bertanggung-jawab dan telah melakukan uji coba tersebut bersama Amerika Serikat.
''Laporan di media Rusia menyebutkan peristiwa itu membuat Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Anatoly Antonov, langsung memanggil atase militer Israel di Moskow untuk dimintai penjelasan lebih lanjut,'' kata Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa.
Laporan tersebut juga mengatakan Antonov memberitahu atase militer Israel bahwa sekarang bukan waktu yang baik untuk melakukan uji coba semacam itu di daerah tersebut.
''Pemanggilan atase pertahanan tersebut adalah peristiwa yang tidak biasa,'' kata seorang pejabat senior Israel yang berbicara kepada surat kabar Ha'aretz. Kementerian Luar Negeri dan Pasukan Pertahanan Israel tidak mengomentari laporan itu.
Saat dunia menunggu keputusan AS mengenai apakah Washington akan menyerang Suriah sehubungan dengan dugaan penggunaan senjata kimia, Israel --sekutu utama AS di wilayah tersebut-- bersiap menghadapi kemungkinan pembalasan dari Lebanon atau Suriah.