REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Siloam International Hospitals (SILO) menyiapkan dana sekitar 100 juta dolar AS setiap tahun untuk pembangunan rumah sakit baru di Indonesia. Emiten ke-25 Bursa Efek Indonesia (BEI) ini berencana akan mengoperasikan 40 rumah sakit pada 2017.
Untuk target 2014, SILO akan membangun 6-8 rumah sakit di Indonesia. Sekitar 6 rumah sakit akan dibangun setiap tahunnya hingga 2017. "Investasi setiap rumah sakit yang kami bangun sekitar 25 juta dolar AS," ujar Presiden Direktur Siloam Hospitals Gershu Paul usai pencatatan saham perdana di BEI, Kamis (12/9).
Rumah sakit baru akan dibangun di Bogor, Padang, Semarang, dan Bandung. Rumah sakit Siloam juga akan dibangun di wilayah timur Indonesia. Dana pembangunan sejumlah rumah sakit ini berasal dari sebagian dana hasil initial public offering (IPO). Selain itu Gershu mengklaim cashflow perseroan cukup mendanai pembangunan rumah sakit di lokasi yang dimaksud.
Siloam tidak hanya akan membangun rumah sakit baru. Perseroan juga terbuka untuk menerima rumah sakit kecil yang ingin dikelola oleh Siloam. Gershu mengatakan saat ini sudah ada beberapa rumah sakit kecil yang mengajukan model bisnisnya kepada perseroan. "Jika ada perusahaan yang ingin didukung oleh Siloam, kami membuka ruang untuk diskusi," kata Gershu.
Ada beberapa hal yang dilihat dari potensi akuisisi sebuah rumah sakit oleh Siloam, yaitu permintaan, lokasi rumah sakit, dan infrastruktur menuju rumah sakit. Jika syarat tersebut cocok, Siloam akan melakukan kunjungan ke rumah sakit tersebut dan melakukan kajian lebih lanjut.