Kamis 12 Sep 2013 15:13 WIB

Ramai-Ramai Menteri 'Balik Kanan' Sebelum Rapat

Rep: Esthi Maharani / Red: Djibril Muhammad
Menko Polhukam Djoko Suyanto
Foto: Republika/Prayogi
Menko Polhukam Djoko Suyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Secara mendadak, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membatalkan rapat terbatas bidang ekonomi yang tadinya akan digelar pada Kamis (12/9) pukul 14.00 WIB.

Pembatalan dilakukan tepat pukul 14.00 WIB di saat hampir semua menteri yang diundang sudah datang ke kantor presiden.

Untuk diketahui, para menteri biasanya mulai berdatangan setengah jam sebelum rapat dimulai. Hal tersebut pun terjadi hari ini. Satu persatu menteri datang.

Mereka pun sering dipaksa berhenti untuk melayani pertanyaan wartawan yang sudah siap di depan pintu kantor presiden. Desas desus rapat batal terjadi, ketika wartawan sedang bertanya kepada Kapolri, Jenderal Timur Pradopo soal penembakan.

Seorang staf istana mendatangi ajudan kapolri dan membisikan bahwa rapat ditunda dan dua kali dipastikan. Tak lama kemudian, satu persatu menteri yang sudah datang turun dari lantai dua, tempat rapat diadakan.

Menteri yang bahkan belum sampai pintu kantor presiden pun sempat terhenti dan bertanya pada menteri lainnya.

"Ditunda, ditunda, ditunda sampai jam 19.30," kata Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi saat berpapasan dengan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan yang baru datang dan terlihat sedikit bingung karena para menteri justru balik kanan.

Tak lama, setelah Gita mencerna maksud Gamawan, ia pun ikut balik kanan. Para menteri lainnya seperti Menteri Perindustrian, MS Hidayat; Menteri Pertanian, Suswono; Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar ikut senyum-senyum dan berjalan menjauhi kantor presiden bersama-sama.

"Agenda bapak sangat sibuk, diundur jadi jam 19.30," kata Menteri UKM, Syarif Hasan.

Hal serupa juga dikatakan Menko Polhukam, Djoko Suyanto yang mengaku tidak tahu alasan ditundanya rapat bidang ekonomi tersebut. Ia menduga Presiden ada agenda lain sehingga rapat ditunda hingga nanti malam.

Ia pun mengatakan meski sejumlah menteri mungkin membatalkan agendanya, diyakininya masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di kantornya masing-masing.

"Meski sudah dibatalkan agendanya, tapi kan agenda lain seperti menandatangani surat-surat, masih banyaklah yang dikerjain di kantornya masing-masing," katanya.

Menurut dia, kejadian seperti itu bukan sesuatu yang baru atau jarang terjadi. "Enggak kok. Lo aja gak pada tahu," katanya sambil tersenyum.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement