REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan mencium gerakan yang ingin mengadu domba Megawati Soekarnoputri dengan Joko Widodo alias Jokowi. Bagi partai berlambang banteng moncong putih itu, hubungan Megawati dan Jokowi sangat dekat.
"Keduanya dekat baik secara ideologis maupun historis," kata Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait ketika dihubungi ROL, Kamis (12/9).
Maruarar mengatakan, kedekatan keduanya terbangun sejak Jokowi menjadi Wali Kota Solo selama dua periode beruntun. Saat itu, kata Maruarar, Megawati kerap mengunjungi Solo sekadar untuk mengetahui bagaimana kinerja pemerintahan Jokowi.
"Ibu Mega sering mengunjungi Mas Jokowi saat masih menjadi Wali Kota Solo," ujarnya.
Menurutnya, hubungan batin keduanya semakin erat ketika Jokowi ditunjuk partai menjadi calon gubernur DKI Jakarta. Di Pilkada DKI Jakarta, Megawati memimpin langsung pemenangan Jokowi sebagai gubernur.
Hal ini menurut Maruarar membuktikan keberhasilan Jokowi tidak lepas dari peran Megawati. Di saat yang sama, Jokowi juga sangat menghormati posisi Megawati sebagai ketua umum partai yang membesarkan dirinya. “Jokowi dibina langsung oleh Megawati, dan Jokowi sangat menghormati Ibu Megawati,” ujarnya.
Maruarar mengatakan berbagai upaya untuk mengadu domba Megawati dan Jokowi justru menjadi cara lain melekatkan soliditas partai. Dia memastikan PDI Perjuangan tidak akan bersikap reaktif atas pernyataaan semacam itu. “Kita anggap hal itu sebagai bagian dari demokrasi,” katanya.