REPUBLIKA.CO.ID,"Kalau Komodo menang sebagai The New 7 Wonders, maka Komodo tetaplah Komodo yang berkubang di lumpur. Komodo tidak merasakan kebanggaan dan keuntungan. Tetapi yang merasakan adalah warga sekitar tempat ini," itulah kalimat pembuka pidato M. Jusuf Kalla pada acara inaugurasi The New 7 Wonders kepada Taman Nasional Komodo.
Suasana inaugurasi Taman Nasional Komodo menjadi The 7 New Wonders di Pulau Komodo Jum'at 13/9, berlangsung cair bahkan jenaka setelah JK, Duta Komodo yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan Komodo Kita, menyampaikan pidatonya pada acara tersebut mengundang tawa hadirin termasuk Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono yang hadir didampingi Ibu Ani Yudhoyono.
"Saya menerima jabatan sebagai Duta Komodo, hanya 24 hari sebelum penetapan Tujuh Keajaiban Baru Dunia," kata JK menceritakan. "Dan ini artinya bapak Presiden setelah saya menjabat sebagai Wapres, saya turun pangkat jadi duta. Itupun duta tidak punya SK, hanya ditunjuk saja oleh Emmy Hafild." disambut tawa hadirin.
"Setelah Komodo berhasil meraih gelar sebagai The New 7 Wonders, lalu teman teman membentuk wadah Yayasan Komodo Kita. Saya ditunjuk lagi menjadi Ketua Dewan Pembina. Artinya pangkat saya turun lagi, bapak presiden. Sehingga selama tidak menjabat sebagai wapres, saya sudah dua kali turun pangkat," lagi disambut tawa SBY bersama tamu yang hadir di Pulau Komodo.
Selain saya, juga ada Sofyan Wanandi sebagai Ketua Dewan Penasehat. "Kalau Sofyan cocok dengan jabatannya, kerjanya marah-marah," kata JK sembari mempersilakan Sofyan Wanandi berdiri.
Ujung pidatonya JK berharap agar Gubernur NTT Frans Lebu, mengajak warganya lebih ramah dan banyak tersenyum seperti di Bali. "Tirulah Bali bagaimana warganya melayani turis," ujar JK.
"Saya ada cerita Pak Presiden tentang pelayanan wisatawan di Nusa Tenggara ini. Cerita tersebut dari Pak Gubernur kata JK. Kisahnya, seorang turis meminta sebotol bir kepada pelayan restoran. Setengah jam lagi, sang turis kembali meminta bir. Pelayan pun datang mengantarkan bir. Setengah jam berikutnya, Sang Turis kembali minta tambah sebotol bir. Menanggapi permintaan turis tersebut, si pelayanan bukannya senang sebaliknya menyampaikan kepada turisnya; "kenapa tidak minta sekaligus? Kenapa minta sebotol sebotol," cerita JK yang sontak mengundang tawa dari SBY.
"Itulah bedanya dengan pelayanan di Bali. Kalau di Bali anda meminta makanan dan minuman berkali kalipun tetap dibalas dengan ramah dan penuh senyum."
"Jadi bapak gubernur, perlu dilatih banyak tersenyum warganya," kata JK.