REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film sebagai salah satu medium komunikasi memiliki sejumlah fungsi, di antaranya memberi pendidikan, pengaruh, informasi serta hiburan.

Menyadari akan fungsi yang lengkap tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar program Bioskop Keliling OJK. Program ini akan digelar di delapan kota di Indonesia.

Program digelar untuk memberi edukasi dan sosialisasi keuangan sekaligus memberikan hiburan bagi masyarakat.

"Selain edukasi, kami ingin menghidupkan kembali sebuah hiburan rakyat, yakni bioskop keliling yang perlahan menghilang karena perkembangan zaman," kata Eko Arianto, Kepala Divisi Informasi Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (16/9).

Kota Subang menjadi kota pertama yang disambangi. Bioskop Keliling OJK menggelar kgiatan tersebut pada Sabtu, 14 September 2013 kemarin. 

"Nantinya ada tujuh kota lainnya. Setelah Subang adalah Bekasi," kata Eko.

Beberapa film Indonesia diputar di program "Bioskop Keliling" itu. Mulai film anak-anak hingga remaja, antara lain "Masih Bukan Cinta Biasa" dan "Demi Ucok".

Selain pemutaran film, masyarakat juga disuguhkan aneka games, hiburan rakyat, dan juga door prize yang menarik.

Menurut Eko, sosialisasi ini dirasa penting karena visi OJK adalah menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

OJK merupakan lembaga yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011. Fungsinya menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan (di sektor perbankan, sektor pasar modal, dan sektor jasa keuangan non-bank seperti Asuransi, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya).

Ikuti Whatsapp Channel Republika