Selasa 17 Sep 2013 17:39 WIB

Jokowi Kritik Kepemimpinan Nasional

Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Antara
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan yang juga Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengkritik kepemimpinan nasional Indonesia hari ini.

Menurutnya karut maruk kondisi sosial ekonomi Indonesia karena para pemangku kebijakan melupakan ajaran Bung Karno.

"Kalau gagasan Bung Karno dilaksanakan secara konsisten kita tidak akan seperti ini," kata Jokowi saat mengunjungi kantor Republika di Pejaten, Jakarta, Selasa (17/9).

Salah satu ajaran Bung Karno yang menurut Jokowi dilupakan adalah konsep berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) di bidang ekonomi. Menurutnya apabila konsep berdirikari diimplementasikan secara benar, maka dapat dipastikan Indonesia tidak akan mengalami krisis pangan. "Kita tidak perlu bergantung pada impor," ujarnya.

Jokowi mengatakan salah satu implementasi konsep berdikari yang diterapkan Bung Karno adalah membangun pabrik Krakatau Steel. Menurut Jokowi Krakatau Steel dibangun Bung Karno sebagai basis awal pembangunan industri berat di Indonesia. Lewat Krakatau Steel, imbuh Jokowi, Bung Karno berharap Indonesia bisa memproduksi sendiri bahan baku mobil nasional, kereta api, dan sebagainya.

"Kita menjadi negara kuat yang tidak hanya sekadar dari pertumbuhan ekonomi," katanya.

Kebijakan impor yang diterapkan pemerintah dalam berbagai sektor mencerminkan hilangnya kemandirian bangsa. Jokowi mencontohkan soal krisis kedelai yang terjadi di Indonesia saat ini. Menurutnya krisis kenaikan harga kedelai bisa dihindari apabila pemerintah tidak menggantungkan kebutuhan kedelai dalam negeri dari hasil impor. Pemerintah, imbuh Jokowi, mestinya berkonsentrasi membangun swasembada kedelai.

"Tidak apa-apa kita tidak makan kedelai impor 5 tahun. Tapi setelah itu kita punya produksi sendiri," katanya.

Negara memainkan peran penting dalam membangun kedaulatan ekonomi suatu bangsa. Dalam konteks itu Jokowi menyatakan pemerintah mesti mampu meningkatkan angka produksi dalam negeri.

"Yang terjadi sekarang kan timpang. Konsumsi kita lebih tinggi dari produksi," ujarnya.

Ketergantungan yang berlebihan terhadap produk asing pada akhirnya membuat Bangsa Indonesia kehilangan karakter. Jokowi mengatakan sudah saatnya Bangsa Indonesia menetapkan visi misi pembangunan guna mencapai cita-cita bersama.

"Orang harus diarahkan mau dibawa kemana bangsa ini," katanya.

Jokowi mengaku banyak mendapat pengetahuan soal konsep dan ajaran Bung Karno dari Megawati Soekarno Putri. Pengetahuan Megawati tentang Soekarno ditularkan kepada Jokowi dalam berbagai pertemuan informal seperti makan siang dan malam bersama.

"Beliau cerita bagimana Bung Karno saat di penjara, waktu berjuang 1945, gagasan besar politiknya, karakter, kepribadian dan gagasan Bung Karno. Selain itu saya juga membaca buku-bukunya Bung Karno," ujar Jokowi.

Kendati begitu Jokowi menolak jika transfer pengetahuan soal Bung Karno yang disampaikan Megawati kepadanya merupakan bentuk kaderisasi kepemimpinan nasional jelang 2014. Dia hanya melihat apa yang disampaikan Megawati hanya sebatas diskusi yang wajar dilakukan ketua umum terhadap kadernya.

"Ini artinya kita diskusi. Dan saya tidak merasa sedang disiapkan. Semua kader juga diajarkan gagasan Bung Karno. Bukan cuma kepada diri saya," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement