Selasa 24 Sep 2013 10:33 WIB

Unicef Serukan Perlindungan Anak-Anak Suriah Korban Konflik

UNICEF
Foto: Twitter
UNICEF

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dana Anak PBB (UNICEF), Senin (23/9), menyerukan upaya lebih banyak guna memungkinkan akses kemanusiaan guna menyelamatkan ribuan anak, sementara penderitaan warga yang terjebak konflik di dalam Suriah makin parah.

Saat para pemimpin dunia berkumpul untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB Ke-68 di Markas PBB di New York, UNICEF memperingatkan konflik yang berkecamuk terus berarti anak-anak terus terputus dari bantuan yang sangat diperlukan termasuk vaksinasi, air minum yang aman, tempat berteduh, pendidikan dan dukungan psikologis.

"Sebagian daerah telah terkepung selama berbulan-bulan, sehingga banyak keluarga berjuang untuk tetap hidup," kata Direktur Pelaksana UNICEF Anthony Lake.

"Kita harus bisa mencapai anak-anak ini, secara mendesak dan tanpa pembatasan --dan bermacam pihak dalam konflik itu dapat mewujudkan itu dengan segera mengizinkan pekerja kemanusiaan untuk menyampaikan bantuan penyelamat nyawa kepada mereka," katanya.

Satu contoh praktis mengenai betapa akses tanpa hambatan bisa menyelamatkan nyawa, kata Lake, ialah aksi vaksinasi pada Hari Kesehatan Anak mendatang yang bertujuan melindungi anak di dalam Suriah dari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, demikian laporan Xinhua di Jakarta, Selasa. Pusat perhatian mereka ialah sebanyak 700.000 anak yang belum dicapai melalui kegiatan imunisasi baru-baru ini.

Menurut UNICEF, layanan kritis seperti kesehatan dan pendidikan juga memerlukan perlindungan khusus. Sekolah dan instalasi kesehatan tak boleh menjadi sasaran dalam pertempuran, tapi mesti diakui sebagai "zona perdamaian", tempat permpuan dan anak-anak dapat mencari bantuan dan dukungan.

Hampir sepanjang tahun ini, UNICEF dan semua mitranya telah menghadapi kesulitan besar dalam menjangkau ribuan anak di Aleppo, desa di pinggiran Damaskus, sebagian besar Homs, Deir ez Zour dan Desa Dara'a. Pasokan medis, termasuk vaksin, telah tertahan di pos pemeriksaan, dan kegiatan penting perbaikan saluran air telah tertunda.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement