REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN -- Kanselir Jerman, Angela Merkel membuat perubahan besar-besaran dalam keanggotaan parlemen setelah dirinya terpilih kembali untuk memimpin beberapa waktu lalu. Salah satunya adalah melibatkan warga negara keturunan kulit hitam juga Muslim dalam keanggotaan parlemen.
Anggota parlemen yang juga seorang Muslim itu adalah Cemile Giousouf (35 tahun). Giousouf terlahir dari orang tua minoritas Turki di Yunani. Orang tuanya pindah ke Leverkusen 40 tahun lalu.
Giousouf merupakan wakil dari North-Rhine Westphalia. Memang sudah pernah ada politisi Muslim di parlemen Jerman sejak 1994 lalu. Namun, Giousouf adalah yang pertama kalinya menjadi Muslim dari Partai Kristen Demokrat.
Jumlah anggota parlemen Jerman dengan latar belakang imigran telah meningkat 21-34 persen sejak kepemimpinan Merkel. Ahli Kebijakan Migrasi dari Yayasan Boll, Mekonnen Mesghena mengatakan kedatangan Jerman hitam dan Muslim di parlemen adalah momen bersejarah.
"Jerman memiliki sejarah kolonial yang membentang sejak abad ke-19. Namun, sampai sekarang, Jerman keturunan kulit hitam tidak pernah menjadi perwakilan politik. Ini menggembirakan," ujar Mesghena, dilansir dari the Guardian, Rabu (25/9).
Data menunjukkan sekitar 500 ribu orang keturunan Afrika saat ini memiliki kewarganegaraan Jerman dan tinggal di Jerman. Sementara itu sekitar 3,8 juta hingga 4,3 juta warga negara Jerman adalah Muslim.