Jumat 27 Sep 2013 18:01 WIB

Dua Lukisan Raden Saleh Diserahkan ke Istana Negara

Lukisan Raden Saleh yang berjudul
Foto: (www.radensaleh.jerin.or.id)
Lukisan Raden Saleh yang berjudul "Penangkapan Diponegoro."

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua lukisan karya maestro lukis Raden Saleh yang telah direstorasi diserahkan ke Istana Negara di Jakarta pada Jumat.

Ketua Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) Hasjim Djojohadikusumo menyerahkan lukisan Raden Saleh yang berjudul "Penangkapan Diponegoro" dan "Harimau Minum" tersebut kepada Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

"Kami berterima kasih diberikan kesempatan untuk berperan dalam menyelamatkan hasil karya salah satu seniman besar Indonesia, Raden Saleh, dari kerusakan yang lebih parah," kata Hasjim, yang mengusulkan pemerintah menetapkan Raden Saleh sebagai pahlawan nasional.

YAD dan Goethe Institute bekerja sama merestorasi dua lukisan karya perintis seni lukis modern di Indonesia itu.

Ahli restorasi dari Jerman, Susanne Erhards, selama 50 hari memulihkan lukisan "Penangkapan Diponegoro" yang dibuat pada 1857 dan "Harimau Minum" yang dibuat tahun 1863.

Dipo Alam menyatakan anggaran restorasi karya-karya seni koleksi Istana Negara sangat terbatas dan pemerintah menyambut baik uluran bantuan dari pihak luar untuk memperbaiki koleksi seni.

Ia juga mengungkapkan, sebanyak 27 lukisan koleksi Istana Negara pernah dikopi namun kemudian hilang dan hingga kini hanya 23 yang kembali ke Istana.

Kepala Biro Pengelolaan Istana-Sekretariat Presiden Wahyuni Saptantinah mengatakan, saat ini ada enam lukisan karya Raden Saleh tersebar di Istana Negara yang ada di Jakarta, Bogor, Yogyakarta dan Tampaksiring Bali.

Menurut dia, koleksi benda-benda seni Istana Negara yang berupa lukisan dan patung banyak yang berada dalam kondisi merana karena anggaran perawatannya terbatas.

"Oleh karena itu kami mengusulkan agar dibentuk dewan kurator sehingga lukisan-lukisan tersebut dapat dimonitor," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement