Ahad 29 Sep 2013 18:54 WIB

India Tuding Pakistan Lindungi Teroris

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Citra Listya Rini
India dan Pakistan
Foto: gurgaon
India dan Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perdana Menteri (PM) India Manmohan Singh keras menuding tetangganya Pakistan sebagai pelindung kelompok terorisme. Ungkapan Singh menyusul permintaan PM di Islamabad Nawaz Sharif untuk memperbaiki hubungan dua negara.

''Pakistan adalah episentrum terorisme bagi wilayah-wilayah kami (India),'' kata Singh dalam pidato resmi di Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), New York, Sabtu (28/9) waktu setempat dan dilansir Reuters, Ahad (29/9). 

Singh mengatakan tetangganya itu agar berhenti melindungi kelompok bersenjata di perbatasan. Selama ini, India dan Pakistan tidak pernah akur. Beberapa persoalan besar sempat kembali mengancam kedua negara ke medan perang. 

India dan Pakistan pernah larut dalam tiga kali perangan pada 1947 silam. Pakta perdamaian berkali-kali digagas, tapi selalu kandas. Pekan lalu, uji coba senjata nuklir India, Rudal Agni V, menjadi kekhawatiran di Islamabad. 

Pakistan sendiri sejak lama memiliki teknologi nuklir. Persoalan Kashmir pun masih alot. Kamis (26/9), 10 militer tewas setelah sekelompok militan menyerang pos keamanan perbatasan India di wilayah Kashmir.

The South Asia Terrorism Portal, seperti dikutip Al Jazeera melaporkan sepanjang 2013 sebanyak 44 pasukan keamanan tewas di Kashmir. Tahun lalu militer tewas berjumlah 17. 

Singh menyebut pemerintahan di Islamabad gagal memberi rasa aman dalam bertetangga. ''Kita harus membuat kemajuan di wilayah-wilayah Pakistan yang menjadi daerah-daerah penguasaan kelompok-kelompok terorisme,'' sambung Singh. 

Pertikaian tentang Kashmir, menurut Singh adalah satu-satunya jarak tebal bagi dua pemerintahan untuk bisa akur.Tapi Singh menegaskan, tetap berkomitmen menyelesaikan persoalan Kashmir. 

Kata dia, Kashmir adalah kepunyaan India. "Ada tidak akan pernah bisa berkompromi dengan melawan persatuan dan integritas teritorial India, " katanya.

Sehari sebelum pernyataan Singh, Jumat (26/9) lewat forum yang sama, Sharif mengatakan sedang mencari regulasi internasional penyelesaian soal Kashmir. Ia membutuhkan peran India untuk dialog yang lebih terbuka.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement