REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan menggelar parade militer terbesar dalam satu dekade terakhir. Parade dilakukan setelah Presiden Korsel memperingatkan ancaman Korea Utara sangat genting. Rudal dan torpedo merupakan senjata yang turut hadir dalam parade Hari Pasukan Bersenjata.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel dan Jenderal Martin Dempsey turut hadir dalam peringatan ulang tahun ke-65 pasukan bersenjata Korsel, Selasa (1/10). Mereka berada di Korsel untuk pembicaraan di bidang keamanan. "Situasi di semenanjung Korea...sangat genting," ujar Presiden Korsel Park Geun-hye dikutip BBC, Selasa.
Menurutnya, mereka harus membangun perlindungan yang kuat dari Korea Utara sampai negara tersebut melarang program nuklirnya. Korea Selatan memperlihatkan senjata canggih selama parade termasuk rudal kapal Hyunmoo 3. Rudal itu menurut Seoul dapat menembak target dengan tepat di Korea Utara. Sekitar 11 ribu tentara dan 120 pesawat digunakan dalam acara tersebut.
Hagel yang mengunjungi Korsel untuk pertama kalinya sejak jadi menteri pertahanan menegaskan komitmen AS untuk kerja sama dengan Korsel. Dia dan Park dijadwalkan membicarakan tentang transfer operasi militer ke Seoul. Ketegangan antara dua Korea meningkat awal tahun ini. Hal ini setelah Korut melakukan uji coba nuklir pada Februari.