REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat, Didi Irawadi mengatakan, penangkapan Ketua MK, Akil Mochtar oleh KPK, sangat memprihatinkan sekaligus memalukan.
Sebab, kata Didi, dugaan suap dan korupsi justru terjadi di lembaga dimana hakim-hakimnya sudah dianggap sebagai negarawan.
"Bahkan mereka dianggap setengah dewa di bidang hukum tata negara. Hakim MK adalah hakim pilihan yang dianggap sebagai negarawan dengan perilaku yang dianggap tidak tercela," kata Didi di Jakarta, Kamis (3/10).
Sebelumnya KPK kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) lima pelaku dugaan suap, Rabu (2/10) malam. Pelaku ditangkap di kawasan perumahan dinas menteri, di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Dugaan ini menyusul datangnya lima mobil penyidik KPK yang menggelandang sekitar lima orang pada pukul 21.50 WIB. Beberapa tim penyidik datang dengan mobil berlainan. Salah satu mobil adalah Avanza silver B 1811 UFU yang terlihat membawa seorang pria yang mengenakan kemeja berwarna putih dan kaca mata. Diduga kuat pria itu adalah Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar. Satu lainnya diketahui anggota DPR dari Fraksi Golkar berinisial CN.