Ahad 06 Oct 2013 12:54 WIB

'Rano Karno dan Ratu Atut Harus Saling Dukung'

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Hazliansyah
Pasangan calon gubernur Ratu Atut (kiri) dan cagub Banten 2011 Rano Karno (Kanan) bernyanyi bersama dengan Pasha ungu saat digelarnya kampanye terbuka Pilgub Banten di Lapangan Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (9/10).
Foto: Antara/Muhammad Deffa
Pasangan calon gubernur Ratu Atut (kiri) dan cagub Banten 2011 Rano Karno (Kanan) bernyanyi bersama dengan Pasha ungu saat digelarnya kampanye terbuka Pilgub Banten di Lapangan Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan cekal terhadap Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Atut diduga tersangkut kasus suap yang melibatkan adik kandungnya, Tubagus Chaeri Wardana.

Kondisi seperti ini kemungkinan akan menggoyahkan posisinya sebagai Banten 1.

Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan, justru disaat seperti ini dukungan untuk Ratu Atut sangat diperlukan. Terutama dari orang terdekatnya dalam pemerintahan, yaitu Banten 2, Rano Karno.

"Kerja sama dan saling dukung justru diperlukan saat-saat kritis," ujarnya kepada Republika, Ahad (5/10).

Eva menilai Rano Karno harus sensitif dan responsif terhadap penyelamatan krisis sesuai komando Gubernur.

"Disini, ditantang profesionalitas Wagub untuk menguatkan Gubernur dan tidak justru memanfaatkan krisis," kata dia.

Eva sendiri mendukung Rano Karno yang berharap Gubernur tidak turut sebagai tersangka seperti adiknya dalam kasus suap Pilkada Lebak.

"Tetap, kita kedepankan kepastian hukum sehingga iklim politik terjaga," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement