REPUBLIKA.CO.ID, ALQUDS -- Pusat Informasi Wadi Halwa Silwan, lembaga yang konsen memantau pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan penjajah zionis Israel di kota Alquds, menyoroti eskalasi pelanggaran yang dilakukan Zionis terhadap warga Alquds selama bulan September lalu.
Pusat Informasi Wadi Halwa Silwan mencatat otoritas penjajah zionis telah menutup masjid tujuh kali dan ratusan ekstrimis Yahudi menyerbunya berkali-kali.
“Selama bulan September masjid Al Aqsha mengalami eskalasi pelanggaran serius dari pihak zionis. Baik dilakukan oleh pemerintah maupun kelompok-kelompok Yahudi dan pasukan militer,'' sebut pernyataan Pusat Informasi Wadi Halwa Silwan seperti dikutip Pusat Informasi Palestina.
Bahkan ketua komisi dalam negeri di parlemen zionis Knesset, Merry Receb, secara terang-terangan dan resmi menyerukan pembagian Masjid Al Aqsha secara waktu dan tempat antara kaum muslimin dan Yahudi sebagaimana yang sudah terjadi di masjid Ibrahimi di Hebron.
Seruan Rece mendapatkan dukungan dari para anggota parlemen sayap kanan dan dihadiri oleh kelompok-kelompok yahudi ekstrim.
Pusat Informasi Wadi Halwa Silwan mengatakan sebanyak 1595 ekstrimis Yahudi menyerbu masjid Al Aqsha selama hari raya Yahudi dan sisa-sisa hari dalam pecan-pekan hari raya yang bertepatan pada bulan September lalu.
''Ini merupakan angka tertinggi sejak awal tahun 2013 ini,'' sebut Pusat Informasi Wadi Halwa Silwan.
Bahkan di antara mereka yang menyerbu ada menteri pendudukan zionis bersama sejumlah rabi Yahudi, kelompok-kelompok Yahudi yang bertanggung jawab dan menyerukan pembangunan kuil Yahudi di atas puing-puing masjid Al Aqsha, dan para anggota Knesset.
Sejumlah ekstrimis Yahudi melaksanakan ritual agama di dalam masjid Al Aqsha. Sudah lebih dari 6 ribu ekstrimis menyerbu masjid Al Aqsha sejak awal tahun 2013 ini melalui gerbang barat Masjid Al Aqsha dengan kedok 'wisata asing'.