REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sudah lebih dari dua bulan pedagang kaki lima ke Pasar Tanah Abang pindah ke Blok G, Namun para pedagang masih mengeluhkan sepinya pembeli yang mampir di Blok G ini.
Lokasinya yang tidak dekat dengan blok-blok lainnya juga menjadi alasan, apalagi Blog G belum dilengkapi dengan eskalator atau tangga berjalan.
Inilah satu faktor utama penyebab mengapa Blok G sepi. Pembeli yang berbelanja di sana harus mengeluarkan energi lebih untuk naik dan turun tangga. Berbeda dengan blok lainnya yang sudah dilengkapi dengan tangga berjalan.
Rusli (45), salah satu pedagang yang menempati Blok G lantai 1 mengaku penghasilannya menurun sejak pindah ke Blok G. “Sejak pindah belum begitu ramai karena pelanggan tahunya kita jualan di bawah dan belum tau kalo pindah kesini.” tutur Rusli.
Kondisi lantai tiga lebih parah lagi. Sangat jarang pembeli yang datang ke lantai tiga Blok G ini. Eli (49), salah satu penjual yang ada di lantai tiga mengatakan bahwa selama satu bulan terakhir ia hanya berhasil menjual dua potong pakaian. “Sudah sebulan lebih baru dua potong. Sakit lah dagang di atas.” Keluh Eli.
“Pak Jokowi kan janji mau bikin tangga berjalan. Mau mengalihkan pintu kereta api. Ya secepatnya saja lah dilaksanakan. Biar pembeli nggak mengeluh capek. Kalau ada tangga berjalan kan orang mau belanja di atas.” tambah Eli pedagang asal Padang ini.
Meski sepi pembeli, Blok G masih memiliki pelanggan. Simi (50) adalah pembeli asal Ciputat yang lebih memilih berbelanja di Blok G karena harganya yang murah. “Belanja di sini lebih murah dan bisa nawar. Kalau di blok lainnya kan mahal-mahal.”