REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN---Iran membenarkan pihaknya akan menunjuk seorang kuasa usaha untuk ditempatkan di Inggris ketika dua pihak bekerja untuk memulihkan hubungan yang terputus setelah serangan atas kedutaan besar Inggris di Teheran.
"Menyusul pertemuan antara dua menteri luar negeri di New York, William Hague (dari Inggris) pada Senin bertemu (rekan sejawatnya) dari Iran Mohammad Javad Zarif untuk mengusulkan penunjukan kuasa usaha di kedua negara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Marzieh Afkham yang dikutip kantor berita ISNA.
"Sesuai dengan keputusan parlemen Iran, disepakati bahwa sejak hari ini kedua negara telah mempunyai hubungan di tingkat kuasa usaha non residen," kata dia.
Pada Selasa pagi, Hague mengatakan Inggris dan Iran masing-masing akan mengangkat seorang kuasa usaha, satu pos diplomatik satu tingkat di bawah duta besar.
Menlu Hague mengatakan ada "tanda perubahan" yang lebih baik dalam pendekatan Iran sejak Hassan Rouhani terpilih sebagai presiden pada Juni, menggantikan Mahmoud Ahmadinejad yang beraliran keras. "Kedua negara akan menunjuk seorang kuasa usaha non residen yang bertugas melaksanakan pembangunan hubungan, termasuk langkah-langkah sementara menuju pembukaan kedutaan-kedutaan kami," kata Hague kepada parlemen.
"Jelas bahwa presiden baru itu dan para menteri di Iran memperlihatkan diri dan negeri mereka dalam cara yang jauh lebih positif. Kami harus menguji ketulusan pemerintah Iran hingga ke tahap penuh."