REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kepala pengawas senjata kimia dunia (OPCW), Ahmet Uzumcu mengatakan Suriah kooperatif dengan tim internasional yang akan menghancurkan persediaan senjata kimia negara itu.
Inspektur mengunjungi lokasi pertama pada awal pekan ini dimana mereka melihat beberapa senjata kimia dihancurkan. Mereka akan berkunjung ke 20 lokasi dalam beberapa hari ke depan.
"Kerjasama berlangsung konstruktif, dan saya akan katakan pemerintah Suriah kooperatif," ujar Uzumcu dikutip CNN, Kamis (10/10).
Penghancuran senjata kimia dilakukan kurang dari dua bulan dari serangan senjata kimia pada 21 Agustus lalu di luar Damaskus. Serangan itu memicu rencana intervensi militer AS dan aliansinya.
Rencana tersebut tidak jadi dilaksanakan setelah AS-Rusia menyepakati rencana pelucutan senjata kimia Suriah. Resolusi PBB untuk Suriah dibuat untuk menghancurkan senjata kimia sampai pertengahan 2014.
AS memperkirakan Suriah memiliki 1.000 ton zat senjata kimia dan gas syaraf. Suriah menyediakan data persediaan senjata kimia dan harus menyerahkan rencana penghancuran senjata sampai 27 Oktober. Peninjau harus menyelesaikan inspeksi awal untuk semua senjata kimia Suriah dan fasilitas penyimpanannya sampai 1 November. Uzumcu mengatakan peninjau mengunjungi lokasi kedua pada Rabu kemarin.