REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Polisi menemukan sebuah linggis yang diduga sebagai senjata pembunuh dalam peristiwa perampokan yang menewaskan dua bocah di sebuah rumah di Jalan Mulawarman RT 01/ RW 01, Tembalang, Semarang, Kamis.
"Ditemukan linggis, korban meninggal karena luka di kepala," kata Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Dwi Priyatno usai meninjau lokasi kejadian.
Kedua korban, kata dia, ditemukan tewas di atas tempat tidur oleh ibunya. Menurut dia, kedua korban dibunuh karena diduga mengganggu aksi perampok yang menyatroni rumah itu.
Dari olah tempat kejadian, lanjut dia, ditemukan sejumlah perhiasan yang hilang. Polisi, kata dia, juga masih menunggu keterangan pembantu kedua korban yang saat ini dirawat di rumah sakit karena juga mengalami luka.
"Pembantu korban juga mengalami luka dalam kejadian itu," katanya.
Dua bocah bernama Kanaya Nadin Aulia Zahrani Wiyana (1) dan Keanu Rifky Ontoseno Wiyono (2) meninggal dunia yang diduga menjadi korban dalam aksi perampokan sebuah rumah di Semarang.
Anak pasangan Sugeng Wiyono dan Eny tersebut ditemukan meninggal di dalam rumahnya di Jalan Mulawarman RT 01/ RW 01 Tembalang, Semarang, dengan luka di sejumlah bagian tubuh.
Selain itu, Murni pengasuh dua korban tewas mengalami luka serius di bagian kepala.
Menurut tetangga korban Yuliantari (45), korban pertama kali ditemukan oleh ibunya usai pulang kerja. "Waktu ditemukan, darah di lantai sudah mengering," katanya.
Menurut dia, suasana rumah korban yang berada di belakang sebuah sekolah dasar tersebut memang sepi. "Kalau siang memang sepi, karena itu kedua anak ini sering main ke sini," katanya.