Jumat 11 Oct 2013 11:40 WIB

Ayah Snowden Tiba di Moskow untuk Temui Anaknya

Edward Snowden
Foto: AP/The Guardian
Edward Snowden

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Ayah Edward Snowden, Lon Snowden, tiba di Moskow pada Kamis (10/10) guna bertemu dengan anaknya untuk pertama kali sejak mantan kontraktor badan intelejen Amerika Serikat tersebut menjadi pelarian karena membocorkan sejumlah program spionase rahasia.

Setelah tiba di Moskow, Lon Snowden kemudian berbicara dengan para wartawan di bandar udara Sheremetyevo tempat anaknya menghabiskan lebih dari satu bulan sebelum Rusia memberi suaka sementara pada Agustus.

Lon Snowden mengakui belum tahu di mana tempat tinggal anaknya.

"Tidak tepat bagi saya untuk menceritakan secara rinci rencana saya untuk bertemu dengan Edward," kata dia.

"Saya di sini untuk mengetahui bagaimana kondisi anak saya,'' katanya. ''Selain itu, saya ingin mendiskusikan pilihan hukum yang dapat diambil.''

Snowden senior bertemu dengan pengacara anaknya, Anatoly Kuchurena, seorang tokoh pro-Kremlin yang mempunyai koneksi kuat di beberapa badan keamanan. Kuchurena adalah satu-satunya sumber informasi mengenai kehidupan Edward Snowden pada beberapa bulan terakhir.

Kuchurena mengatakan bahwa Snowden masih tinggal di tempat yang dirahasiakan kerena khawatir dilacak oleh Amerika Serikat dan bergantung pada uang pemberian sejumlah lembaga bantuan.

Meski demikian, Snowden junior telah mendapatkan sejumlah tawaran pekerjaan. Dia kemungkinan akan mengambil kesempatan tersebut dalam beberapa waktu dekat ini.

Lon Snowden sendiri mengaku tidak pernah berkomunikasi langsung dengan anaknya dalam beberapa bulan terakhir.

"Saya betul-betul tidak mengerti apa niatnya (membocorkan program rahasia Amerika Serikat)," kata Lon Snowden.

"Saya tidak yakin anak saya akan kembali ke Amerika Serikat atau tidak. Itu adalah sepenuhnya keputusan dia sebagai orang yang sudah dewasa," kata Snowden senior. "Saya sangat berterimakasih anak saya berada dalam kondisi yang aman dan bebas di Rusia."

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement