REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie mengkritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, SBY tidak perlu marah atas pernyataan Luthfi Hasan Ishaq (LHI) yang menyebutnya dekat dengan Bunda Putri.
Menurut Marzuki, pernyataan LHI wajar karena siapa pun yang terlibat korupsi akan mengajak lawan mau pun kawan masuk tahanan.
"Saran saya Pak SBY tidak usah marah. Karena rakyat tahu semua yang korupsi mau mengajak lawannya menjadi kawan di hotel prodeo. Walau pun dia tahu lawannya itu tidak ada terkait sama sekali," kata Marzuki saat dihubungi Republika, Jumat (11/10).
Peserta konvensi capres Partai Demokrat itu menilai, wajar kalau SBY diasumsikan mengenal sosok Bunda Putri. Karena setiap orang yang mau mendapatkan proyek selalu mengklaim diri sebagai bagian dari tim sukses. "Persoalannya banyak orang ikut menikmati informasi itu untuk mengambil atau mendompleng keuntungan," ujarnya.
Ketua DPR itu juga tak heran bila nama SBY dicatut. Sebagai Ketua DPR pun, nama Marzuki sering dicatut dalam proyek yang dia tidak mengerti. "Wajar juga kalau SBY banyak kenal orang, karena beliau presiden. Kenal bukan berarti ikut dalam kejahatan yang dilakukan oleh orang tersebut," katanya.
Menurutnya, rakyat sudah cerdas dalam memilah informasi yang di media massa. Karenanya, ia tak mau berspekulasi apakah pernyataan LHI memiliki muatan politis. Sebab sebagai seorang ustadz, LHI mesti mengerti konsekuensi hukum atas pernyataannya.
"Rakyat tahu mana loyang dan mana emas. Emas walau pun dicoba disiram dengan lumpur tetap saja emas dan tidak akan tertukar dengan loyang," ujarnya.