REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maraknya pejabat pemerintah yang terkena kasus korupsi belakangan ini telah mengecewakan banyak pihak. Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) menjadi salah satu pihak yang menyuarakan keprihatinannya.
"Pemerintah hari ini telah kehilangan kewibawaan. Pemerintah telah kehilangan kekuatan sebagai the role of power. Bahkan pemerintah telah mendegradasi berbagai perannya sebagai eksekutor, dinamisator, dan stabilisator," ujar Ketua Umum PP Parmusi, Bachtiar Chamsah, di Jakarta, Jumat (11/10).
Ia melanjutkan, saat ini Indonesia kehilangan sosok-sosok pemimpin yang negarawan, yang berpikir dan berbuat untuk memperbaiki nasib rakyat. "Yang kita saksikan hanya pemimpin-pemimpin politisi, yang selalu berhitung untung rugi, jika tidak boleh dibilang bahwa pemimpin-pemimpin yang berkuasa hari ini adalah para pedagang kekuasaan," katanya.
Bachtiar melanjutkan, hal itulah penyebab utama kenapa masyarakat hari ini apatis dan hopeless. "Mereka telah kehilangan harapan terhadap munculnya sosok pemimpin nasional yang dapat memperbaiki kondisi bangsa dan Negara."
"Di sisi lain kita tidak dapat memunculkan kepemimpinan yang kuat, dengan kepribadian yang bersahaja dan sederhana sebagaimana para pemimpin bangsa pendahulu, meskipun kita masih sedikit menyimpan harapan itu," tambahnya.