REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menilai Presiden menanggapi secara berlebihan kesaksian mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq di sidang Tipikor yang mengaitkan nama Presiden SBY dengan sosok Bunda Putri.
"Sikap dan tanggapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono cenderung emosional terhadap kesaksian mantan Presiden PKS LHI (Luthfi Hasan Ishaaq) dan itu sebenarnya tidak perlu," kata Ketua Fraksi Partai Hanura Sarifuddin Sudding di Jakarta, Jumat (11/10).
Menurut dia, jika Presiden tidak berkenan dengan kesaksian LHI yang dianggap dapat mencemarkan nama baik, sebaiknya Presiden menempuh jalur hukum dan tidak bersikap emosional di hadapan publik.
"SBY sebaiknya melaporkan LHI ke kepolisian dengan gugatan tindakan tidak menyenangkan atau fitnah. Tidak seharusnya seorang kepala negara menanggapi suatu kesaksian dengan begitu 'bereaksi'," ujarnya.
Selanjutnya, Sudding yang juga anggota Komisi III DPR menyarankan agar Presiden SBY dapat lebih berhati-hati dalam menyikapi dan menanggapi suatu kesaksian, isu, maupun opini.
"Apalagi, kesaksian LHI tidak menyinggung secara personal melainkan terkait posisi SBY sebagai Presiden," katanya.
Senada dengan Sudding, Wasekjen Bidang Hukum dan HAM DPP Partai Hanura Kristiawanto mengatakan semua pihak, termasuk Presiden, harus menghargai proses hukum sehingga kesaksian LHI dalam sidang Tipikor merupakan bagian dari proses hukum yang harus dihormati.
"Jika kesaksian itu ditangapi dengan emosi justru dapat menyebabkan kegaduhan politik dan tidak fokus pada penegakan hukumnya. Jadi sangat disayangkan ketika direspon seperti itu oleh Presiden," ujar Kristiawanto.
Ia menambahkan semua kebenaran pasti akan terungkap dengan proses persidangan dan independensi hakim dalam menilai kesaksian-kesakisan atau pun alat bukti yang sudah ada.
"Sebaliknya jika kesaksian yang disampaikan palsu atau mengada-ada, LHI tentu tahu risikonya yaitu sanksi yang berat," katanya.
Sebelumnya, Presiden SBY memberikan klarifikasi bahwa pernyataan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq tidak benar, dan ia sama sekali tidak mengenal sosok Bunda Putri yang namanya dikaitkan dengan dirinya.
SBY meminta Luthfi untuk bersikap ksatria dan tidak bermain-main dengan kebenaran. "Yang memperkenalkan (Bunda Putri) katanya kawan Luthfi sendiri. Lalu mengapa dibawa-bawa Presiden segala macam. Saya tidak paham," kata Presiden.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Kamis (10/10) menyebut ada sosok bernama Bunda Putri yang ia kenal sebagai orang dekat SBY dan bisa memberikan informasi akurat mengenai kebijakan pemerintah.