Sabtu 12 Oct 2013 09:36 WIB

Bank Dunia Pun Ikut Pangkas Biaya dan Birokrasi

Bank Dunia
Bank Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, pada Jumat (11/10) mengumumkan program untuk memangkas biaya dan mengurangi birokrasi pada organisasi itu. Akibatnya, diperkirakan terjadi pengurangan karyawan yang signifikan.

Kim mengatakan, Bank akan berusaha untuk mengurangi biaya tahunan sebesar 400 juta dolar AS per tahun, restrukturisasi untuk mengurangi kompartementalisasi dan memangkas birokrasi, untuk memberikan jasa bank yang lebih baik, dalam memerangi kemiskinan dan keterbelakangan.

Dia juga mengatakan, "Bank akan mengkaji secara strategis staf kami."  Dia seakan menegaskan rumor baru-baru ini di dalam bank bahwa ia berencana untuk melakukan pemotongan tajam pada 10.000 stafnya.

Kim mengatakan, klien-klien Bank yang sebagian besar negara-negara miskin dan negara-negara berkembang telah datang dan menilainya sebagai lembaga yang rumit dalam birokrasi."Itu seharusnya tidak pernah terjadi," katanya pada sesi pembukaan pertemuan tahunan Bank Dunia/Dana Moneter Internasional (IMF).

"Sebuah lembaga pembangunan, seperti bisnis, perlu menemukan solusi inovatif, menerapkan praktik terbaik, dan berbagi pelajaran dari keberhasilan dan kegagalan secara luas dan secepat mungkin," katanya, seperti dilansir dari AFP, Sabtu (12/10).

Dia menjelaskan, ia berencana untuk merestrukturisasi Bank ke dalam pengelompokan ahli teknis berdasarkan spesialisasi mereka, yang dapat memberikan mereka pengetahuan di mana saja di dunia. "Dengan model organisasi kami yang baru, ketika Anda meminta kami untuk bantuan, kita akan melihat di seluruh lembaga kami dan menawarkan pengetahuan dan pengalaman global yang paling mutakhir."

Dia mengatakan bahwa Bank bertujuan untuk mencapai pengurangan biaya tahunan sebesar 400 juta dolar AS per tahun selama tiga tahun ke depan. Itu akan dilakukan dengan mengurangi jumlah staf, menyederhanakan

birokrasi, dan mengurangi biaya perjalanan dan fasilitas, katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement