Rabu 16 Oct 2013 15:16 WIB

Kasus Bom Molotov Terkait dengan Geng Motor

Rep: Djoko Suceno/ Red: A.Syalaby Ichsan
Aksi pelemparan bom molotov (ilustrasi)
Aksi pelemparan bom molotov (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Kapolsek Kawali, Kompol Oo Rusdita mengatakan, dari hasil pemeriksaan terhadap empat korban pelemparan bom molotov, kejadian tersebut diduga ada kaitannya dengan berandal motor.

Sebab, keempat korban tersebut, imbuh dia, merupakan anggota salah satu kelompok geng motor ternama. "Dari pemeriksaan korban  memang anggota kelompok geng motor. kita sedang mengusut untuk menangkap pelakunya,’’kata dia.

Seperti diberitakan, empat orang remaja mengalami luka bakar di tubuhnya setelah sebuah bom Molotov yang dicampur air keras dilemparkan oleh sekelompok orang. Peristiwa tersebut terjadi Ahad (13/10) dini hari di depan SDN 1 Kecamatan Kawaliu, Kabupaten Ciamis.

Tiga dari empat korban sempat kritis dan dirawat di RSUD Ciamis. Hingga kini ketiga korban masih menjalani perawatn intensif di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut.

Empat remaja yang jadi korban pelemparan bom molotov tersebut yaitu Ami (14 tahun) siwa kelas delapan SMP Muhammadiyah Kawali, Rijwan (13), Agus (14), dan Ismi (14). Para korban umumnya mengalami luka bakar dengan kulit melepuh di beberapa bagian tubuhnya.

Diduga bom molotov yang dilemparkan dan meledak tersebut dicampur dengan air keras. ‘’Kami masih menyelidiki kasus pelemparan bom molotov ini,’’kata Kapolsek Kawali, Kompol Oo Rusdita kepada para wartawan, Senin (14/10).

Peristiwa pelemparan bom molotov tersebut, terjadi pada Ahad dini hari. Saat itu Ami dan kawan-kawan sedang nongkron di depan SDN 1 Kawali. Tiba-tiba, kata Ami, sekelompok orang yang mengendarai sepeda motor melintas dan melemparkan botol dengan sumbu terbakar.

Setelah dilemparkan dan jatuh di depan para korban, bom molotov tersebut meledak. Ledakan bom yang terbuat dari botol bekas dicampur minyak tanah dan bensin serta diberi sumbu ini mengenai tubuh keempat korban. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement