Kamis 17 Oct 2013 16:48 WIB

PKB: Sutarman Mampu Jaga Netralitas Polri

Kabareskrim Komjen Pol Sutarman
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Kabareskrim Komjen Pol Sutarman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa menilai Komjen Pol Sutarman mampu menjaga independensi Polri dari intrik politik di Pemilu 2014 ketika menjadi Kepala Polri.

"Dia (Sutarman) profesional dan bisa menjaga independensi Polri," kata Ketua Fraksi PKB di DPR Marwan Jafar kepada Antara, di Jakarta, Kamis (17/10).

Marwan menilai Sutarman merupakan sosok calon Kapolri yang memiliki rekam jejak baik selama menjadi anggota Polri.

Dia juga mengatakan saat ini merupakan waktu yang tepat bagi Sutarman memimpin Polri karena kemampuan yang dimilikinya.

"Dia profesional dan memiliki rekam jejak yang baik. Saat ini waktu yang tepat baginya memimpin Polri," ujarnya.

Marwan menjelaskan ada empat tantangan yang dihadapi institusi Kepolisian di masa mendatang, pertama harus mendapatkan kembali kepercayaan publik.

Dia menilai sebagai penegak hukum, Polri harus kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk menjaga institusi dan martabat institusi tersebut.

"Mengembalikan kepercayaan publik menjadi penting untuk menjaga institusi dan martabat polri," katanya.

Tantangan kedua menurut dia Polri harus melakukan konsolidasi internal agar solid dan profesional. Dia menilai kasus-kasus penembakan anggota Polri harus diselesaikan secara tuntas.

Ketiga menurut Marwan, Polri harus lebih serius menangani masalah narkoba yang sudah menyebar luas di masyarakat dan bahkan ke anak-anak.

"Melalui BNN harus ditangani cukup serius. Keempat penanganan terorisme harus ditangani dengan serius," katanya.

Sebelumnya Indonesia Police Watch meminta Komisi III DPR mengklarifikasi adanya dugaan delapan masalah yang dihadapi calon Kepala Polri Komjen Pol Sutarman dalam uji kelayakan dan kepatutan pada Kamis (17/10).

Pertama, kasus dugaan korupsi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) yang diduga melibatkan sejumlah pejabat tinggi Polri namun dipetieskan Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri.

Kedua kasus dana Gayus Tambunan yang diduga mengalir ke sejumlah jenderal tidak diusut Bareskrim. Ketiga, kasus dana Labora Sitorus yang diduga mengalir ke sejumlah perwira polisi namun tidak diusut Bareskrim.

Selain itu, IPW mencurigai bahwa Sutarman berpihak pada salah satu bakal calon presiden tertentu sehingga meragukan independensinya.

Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajukan Komjen Pol Sutarman sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR.

Komjen Pol Sutarman akan menggantikan Jenderal Pol Timur Pradopo yang akan memasuki pensiun pada Januari 2014.

Pergantian Kapolri menurut presiden perlu dipercepat agar pejabat baru bisa mempersiapkan pengamanan Pemilu 2014.

DPR melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap Sutarman pada Kamis (17/10) dan keputusan akhirnya akan diambil pada pukul 19.30 WIB pada hari yang sama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement