REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua umum Partai Demokrat Subur Budhisantoso menampik jika dijemput ke markas Badan Intelejen Negara (BIN), Jumat (18/10) pagi.
Kepada ROL, Subur mengaku memang ada agenda pertemuan dengan pejabat BIN. Namun, Subur menolak membicarakan materi pertemuan tersebut.
"Saya memang ada rapat (dengan BIN) pukul 10.00 WIB. Tapi diundur ke pukul 13.00 WIB. Saya tuh lupa undangannya bersamaan (dengan acara diskusi)," kata Subur saat menghubungi ROL, Sabtu (19/10).
Ditanya apakah ia bertemu dengan Kepala BIN Marciano Norman, Subur menolak menjawab. Ia juga mengelak ketika ditanya soal materi rapat dengan BIN.
Subur mengaku merasa tidak enak dengan situasi yang ditimbulkan. Karena undangan rapat ke BIN, klaim dia, hanya undangan rapat biasa. Ia kembali menekankan, kalau dirinya lebih pakar ke antropologi sosial ketimbang politik.
Ketika menghubungi ROL, Subur mengaku sudah berada di Pontianak. Nada bicaranya, saat menjelaskan kejadian Jumat kemarin terdengar agak gugup. Suara pria kelahiran Garut 27 Agustus 1937 ini bergetar dan terkesan ringkih. "Saya tidak enak juga. Kenapa jadi heboh," katanya.