Senin 21 Oct 2013 08:00 WIB

Jawaban Pertahanan Rossoneri

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Didi Purwadi
Pemain AC Milan, Valter Birsa, melakukan selebrasi usai menjebol gawang Udinese dalam laga Serie A Italia di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Sabtu (19/10).
Foto: EPA/Matteo Bazzi
Pemain AC Milan, Valter Birsa, melakukan selebrasi usai menjebol gawang Udinese dalam laga Serie A Italia di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Sabtu (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- AC Milan sukses membungkam keraguan publik. Itu setelah Milan mengalahkan Udinese 1-0 di San Siro, Milan, Ahad (20/10) dini hari WIB. Gol semata wayang dilesakkan gelandang Valter Birsa pada menit ke-22.

 

Proses terciptanya gol pemain timnas Slovenia tersebut sangat indah. Menerima umpan Robinho, Birsa menendang bola dengan kaki kirinya dari luar kotak penalti tanpa bisa ditepis kiper Ivan Kelava.

Tambahan tiga angka membuat Rossoneri mengumpulkan 11 poin dari delapan pertandingan.

 

Pelatih Massimiliano Allegri memuji penampilan skuatnya. Dia secara khusus mengapresiasi permainan Ricardo Montolivo yang mampu memenangi penguasaan bola di lini tengah.

 

Lini belakang, yang sebelumnya sering menjadi sorotan setelah kebobolan 13 gol, juga mendapat apresiasi karena mencatatkan rekor tidak kebobolan.

“Kami melakukannya dengan sangat baik dan solid dalam bertahan,” ujar Allegri seperti dikutip Sky Sport Italia.

 

Allegri mengakui strategi yang diterapkannya sangat fokus untuk memperbaiki lini belakang. Pasalnya, mudahnya tim lawan menjebol gawang membuat Milan sering kehilangan poin.

 

Karena itu, ketika lini depan dan tengah sudah berjalan baik, ia menekankan setiap bek untuk disiplin dalam menjaga tugasnya. “Ketika tim kami sangat kompak, menjadi sulit bagi lawan untuk menerobos,” kata Allegri.

 

Momen Kaka

Laga ini menjadi momen spesial bagi Kaka yang menjalani debut bermain di depan Milanisti. Setelah empat tahun bergabung dengan Real Madrid, Kaka urung tampil di San Siro akibat menerima cedera.

Pemain Terbaik Dunia 2007 itu masuk ke lapangan menggantikan Alesandro Matri pada menit ke-77.

 

“Penting memiliki Kaka pada suatu waktu ketika kamu kuat secara fisik dan psikis,” ujar mantan pembesut Cagliari itu.

 

Kaka tidak kalah senang bisa merumput di San Siro. Dia mengaku tidak bisa berkata-kata lantaran saking senangnya bisa merasakan lagi pendukung meneriakkan namanya. Belum lagi, Milan juga meraih hasil maksimal. “Ini adalah sebuah perasaan luar biasa dan sulit untuk dijelaskan,” kata Kaka.

 

Sementara, kegagalan menambah angka membuat posisi Udinese tergusur oleh Milan. Zebrette baru mengumpulkan 10 poin atau tertinggal satu angka dari Milan.

Pelatih Francesco Guidolin mengakui timnya tidak bermain baik. “Milan adalah tim kuat, lebih kuat daripada Udinese,” katanya.

 

Guidolin menyatakan anak asuhnya perlu untuk meningkatkan kualitas permainan, khususnya di laga tandang. Dia mengharapkan masalah tekad, keberanian, dan kepercayaan diri pemain harus ditingkatkan. Jika tidak, ia ragu Udinese bisa terus bersaing dengan tim lain.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement