REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kelompok Alqaidah dilaporkan mencari senjata peninggalan mantan pemimpin Libya, Muammar Qaddafi setelah kematiannya tahun lalu.
Koleksi senjata diketahui ditinggalkan di gurun pasir selatan Libya. Senjata tersebut dilaporkan mencakup 4.000 rudal yang mampu menjatuhkan pesawat penumpang dan ribuah barel uranium.
Inventarisasi dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan ada 6.400 barel uranium. Komandan pejuang di Kota Sabha, Bharuddin Midhoun Arifi merupakan salah satu pewaris utama cadangan senjata yang ditinggalkan rezim.
"Kadang saya takut Alqaidah menangkap saya. Di Waktu lain, saya takut Amerika atau Prancis, atau Inggris akan menembakkan rudal dari laut untuk menghancurkan semua yang saya kontrol," ujar Arifi dilansir Al-Arabiya, Selasa (23/10).
Dia mengklaim Alqaidah menawarkan 1 juta dolar untuk beberapa senajta. Namun, tawaran itu dia tolak. "Saya mengatakan kepada mereka, ini milik pemerintah saya," ujarnya.