Rabu 23 Oct 2013 13:27 WIB

Wabup Bogor: Saya, Iyus dan Rahmat Yasin Tiga Serangkai

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Iyus Djuher
Foto: Antara/Wahyu Putro
Iyus Djuher

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Bupati Kabupaten Bogor Karyawan Faturachman (Karfat) mengaku kehilangan atas wafatnya Ketua nonaktif DPRD Kabupaten Bogor Iyus Juher.

Menurutnya, bersama almarhum dan Rahmat Yasin, mereka adalah tiga serangkai Kabupaten Bogor. Ditemui di kediaman almarhum, Rabu (23/10) siang, Karfat memgatakan menghormati Iyus sebab ia yang tertua di antara mereka bertiga.

''Kami banyak mendengar nasihat dari beliau. Ia juga sosok yang berani mengambil sikap,'' kata Karfat.

Pada 1999 saat Karfat bersama Rahmat Yasin mulai berpolitik di DPRD Kabupaten Bogor, Iyus menjadi bagian birokrasi di bidang keuangan. Di sana, hubungan mereka terjalin. ''Pak Iyus menjembatani hubungan legislarif dan eksekutif,'' kenang Karfat.

Saat pemilihan Bupati pada 2003, perkembangan keadaan politik membuat Karfat justru dipasangankan dengan Iyus. Iyus sebagai calon bupati dan Karfat wakilnya. Padahal sebelumnya, Karfat dipasangkan dengan Agus Sutar Efendi dari Partai Golkar.

Mereka pun kalah. Setelahnya, Iyus diakomodir untuk meneruskan karir politik. ''Opsinya saat itu menjadi caleg dari PPP atau PDIP. Ia memilih di PPP untuk menjadi anggota DPRD Kabupaten Bogor,'' jelas Karfat.

Pada 2009, Iyus kembali mencalonkan diri menjadi anggota DPRD dari Partai Demokrat. Jabatan terakhir Iyus adalah Ketua DPRD Kabupaten Bogor periode 2009-2014.

''Kami kehilangan sahabat dan kawan. Terlebih pascakasus yang dihadapinya saat ia menjabat di DPRD,'' kata Karfat. Ia terakhir bertemu dengan Iyus sekitar tiga empat bulan lalu di sidang paripurna. Tidak ada keluhan apa pun yang ia dengar. 

Ia mengatakan, Iyus memang pekerja kerja. Iyus bisa selesai bekerja pukul sebelas bahkan duabelas malam. Dia menduga, penyakit Iyus karena almarhum sering lupa makan dan sedikit minum.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement