REPUBLIKA.CO.ID, RAPID CITY -- Badai salju yang terjadi sejak awal Oktober lalu telah menewaskan ribuan ternak sapi di wilayah barat South Dakota.
Kematian massal sapi itu diperkirakan akan mengganggu perekonomian daerah itu, kata Kepala asosiasi peternakan lokal, Stockgrowers Association.
Populasi sapi di daerah itu sebelum ada musibah itu diperkirakan bernilai 550 juta USD. Ditambah kerusakan lainnya, total kerugian mencapai 1,7 miliar USD, kata Direktur Eksekutif Stockgrowers Silvia Christen di dewan kota Rapid.
Dokter Hewan Dustin Oedekove memperkirakan jumlah ternak yang tewas antara 15.000 sampai 30.000 ekor.
Para pemilik peternakan dikhawatirkan akan mengalami kesulitan ekonomi, mereka tidak bisa lagi membeli truk baru, makan di restoran dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kata Christen.
"Ini akan berdampak pada ekonomi Rapid City. Sebagian besar produsen ini, lembaga keuangan mereka terletak di sini, pengacara mereka, juga distribusi pakan ternaknya," jelasnya baru-baru ini.
Dilaporkan KearneyHub, Selasa (22/10), peternakan di baratlaut Nebraska dan baratdaya North Dakota juga mengalami kerugian besar.
Media itu mengatakan, sampai sekarang belum ada bantuan dari pemerintah federal, karena anggaran pemerintah pusat untuk membantu memulihkan peternakan sudah berakhir.
Di lain pihak Kongres Amerika Serikat juga belum menyetujui jumlah tagihan baru yang mengakibatkan AS mengalami 'shutdown' beberapa waktu lalu.