REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Warga Cirebon, Jawa Barat, keluhkan motor odong-odong yang melintasi jalan raya karena dinilai membahayakan mereka.
Wahyu, warga Cirebon, mengatakan motor odong-odong membahayakan pengguna jalan lain. Karena, kendaraan modifikasi angkutan anak tersebut terbilang panjang. Selain itu, jumlah penumpangnya melebihi kapasita motor tempel.
Wahyu mengatakan mestinya motor tempel hingga empat rangkai berada di tempat wisata, bukan di jalan raya karena dinilai membahayakan masyarakat.
Sementara Karnadi, pemilik motor odong-odong, mengaku terpaksa melintasi jalan karena beroperasi di tempat wisata seperti Stadion Bima sepi penumpang.
Karnadi mengatakan motor tempel yang dimodifikasi hingga empat rangkaian sudah dirancang keamanannya. Selain itu, dia selalu hati-hati mengendara kendaraan tersebut.
Sementara itu, Polres Cirebon sempat menertibkan sedikitnya 10 motor odong-odong yang sering melintasi jalan utama di Cirebon. Tetapi, mereka tetap memaksa.
Wakapolres Cirebon, Kompol Ar Sianipar, menuturkan motor odong-odong yang melintasi jalan jelas melanggar lalu lintas. Karena, motor odong-odong seharusnya beroperasi ditempat wisata. Pihaknya sudah menindak mereka.