Sabtu 26 Oct 2013 14:10 WIB

Napi Pencabulan Anak Gantung Diri Pakai Tali Celana Dalam

Gantung diri (ilustrasi)
Foto: Blogspot.com
Gantung diri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Narapidana perkara pencabulan terhadap anak kandungnya sendiri, Romli (67), ditemukan tewas bunuh diri dengan cara gantung diri di selnya Blok D3 kamar empat Lembaga Pemasyarakatan Kelas IA Rajabasa di Bandarlampung, Jumat (25/1), pukul 12.00 WIB.

Menurut informasi sejumlah pihak di Lapas tersebut, Romli mengakhiri hidupnya sendiri dengan menggunakan tali celana dalamnya. "Yang pertama kali melihat jasadnya warga binaan di sini, diperkirakan kejadiannya sehabis shalat Jumat tadi," kata Kepala Lapas Kelas 1A Rajabasa P Kunto Wiriyanto.

Ia menjelaskan, napi dengan kasus pemerkosaan anak kandung ini, ditemukan tewas di pintu sel tahanannya. Kuat dugaan warga binaan ini mengakhiri hidupnya karena depresi, karena harus menunggu sisa masa tahanan yang masih lama. Disebutkannya, Romli divonis sebelas tahun penjara, dengan sisa pidana masih tujuh tahun dua bulan lagi.

Kejadian itu diketahui setelah penghuni sel lainnya hendak mengantarkan makanan. Saat dipanggil namanya, tidak ada yang menyahut sehingga membuat petugas lapas itu curiga. "Pada saat dilihat, tubuhnya sudah tergantung dengan posisi menghadap sel dengan leher tercekik tali celana dalam," katanya.

Menurut Kunto, Romli ini sedang berada di sel khusus atau biasa disebut strap sel, sebab dirinya kerap meresahkan warga binaan lainnya, sehingga harus ditempatkan di sel khusus. Terpidana ini diduga mengalami gangguan kejiwaan dan pernah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Kurungan Nyawa Lampung, namun karena di sana sudah penuh dia kembali dibawa ke Lapas Rajabasa.

Berdasarkan pengakuan Trimo, warga binaan yang selnya bersebelahan dengan Romli, menyatakan napi Romli itu sempat meminta rokok kepadanya, bahkan dia mengeluh karena sisa masa tahanan masih lama.

"Pukul 09.00 WIB tadi Romli masih minta rokok dan sempat mengeluh dengan masa tahanan yang masih lama," imbuhnya.

Kapolsekta Kedaton AKP Yohanes Agustiandaru mengatakan, diduga napi itu bunuh diri dengan cara menjerat lehernya menggunakan tali celana dalam. "Untuk memastikan penyebab dia meninggal dunia, korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek Bandarlampung," katanya pula.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement