REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Ada yang berbeda dalam jajaran starting eleven Barcelona di Estadio El Sadar pekan lalu. Pada lawatan ke kandang Osasuna itu, ban kapten tim raksasa Kataln kembali melingkar di lengan seorang bek, Carles Puyol.
Laga pekan kesembilan La Liga Spanyol itu merupakan kali pertama Puyol terlihat beraksi di lapangan hijau. Terakhir kali Puyol bermain ketika memimpin Barcelona membalikkan keadaan melawan AC Milan pada leg kedua perempat final Liga Champions musim lalu. Usai kemenangan penting 4-0 di Camp Nou tersebut, Puyol menghilang karena dibekap cedera lutut.
Tujuh bulan dan satu pekan adalah waktu yang dihabiskan Puyol untuk memulihkan kondisinya. Sepanjang 220 hari itu, ia sempat masuk menjalani operasi arthroscopy untuk pembersihan persendian di lututnya.
Puyol juga sempat masuk meja operasi untuk mengangkat kista Baker di lutut yang sama. "Beberapa bulan terakhir merupakan masa yang sulit bagi saya," kata bek usia 35 tahun ini seusai laga seperti dilansir SpotsMole.
Selama keluar masuk ruang perawatan, Puyol absen dalam 27 laga resmi. Rinciannya, 15 laga musim lalu, dan 12 laga di awal musim ini. Pada 13 September lalu, ia mulai berlatih bersama rekan-rekannya di Barcelona.
Butuh sekitar dua pekan baginya untuk dapat menjalani latihan penuh dalam tim utama tim asuhan Gerardo Martino. Kehadiran Puyol di lini belakang Blaugrana langsung terlihat efeknya dengan catatan clean-sheet menghadapi Osasuna. Sayang, dalam laga itu, lini serang Barcelona juga gagal menyarangkan gol.
"Saya senang dengan apa yang saya rasakan di lapangan. Tapi, saya tidak senang dengan hasil akhir pertandingannya," imbuh jebolan akademi La Masia ini.
Puyol sebenarnya berpeluang melakoni nostalgia dalam laga emosional kontra Milan tengah pekan ini. Namun, agaknya Martino berpendapat lain. Nama Puyol tidak dimasukkan dalam skuat yang dibawa ke San Siro. Bisa jadi, Martino ingin menyimpan sang kapten agar lebih bugar menghadapi duel El Clasico kontra Real Madrid, akhir pekan ini.