REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewi Setyaningsih tak pernah menyangka bakal menjadi seorang atlet loncat indah seperti sekarang ini. Pasalnya, sejak kecil, ia bertekad ingin menjadi seorang polisi wanita (polwan).
Namun kemudian, nasib membawanya pada ruang lain di mana loncat indah kemudian menjadi dunianya saat ini.
''Dulu, saya pengen banget jadi polisi wanita. Rasanya senang saat ngelihatin polisi-polisi baris kayaknya keren gitu,'' katanya saat berbincang dengan Republika Online (ROL), di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, akhir pekan lalu.
Menurut Dewi, awal perkenalannya dengan loncat indah itu bermula dari dunia renang. ''Awalnya teman-teman ngajakin untuk belajar renang. Lama-lama jadi rutinitas dan akhirnya tertarik dengan renang,'' kata anak pasangan Sudirman dan Tasiyem ini mengisahkan.
Seiring dengan rasa cintanya kepada dunia renang, timbulah keinginannya untuk menjajal dunia baru yakni loncat indah. Kebetulan, kedua orang tua Dewi juga mendukung.
Ia pun mulai belajar dengan salah satu pelatih loncat indah Jawa Tengah, Maryono. ''Saya mulai belajar loncat indah sejak kelas tiga SD. Awalnya sekedar ikut-ikut, tapi lama kelamaan mulai jadi rutinitas. Sejak itulah, saya mulai suka dengan olahraga ini,'' ungkap cewek kelahiran 17 Agustus 1996 itu.
Dewi pun mulai giat berlatih hingga akhirnya bisa masuk sebagai atlet nasional. Selama menjadi atlet, Dewi telah menyumbangkan medali perak SEA Games 2011 nomor papan tiga meter itu berpasangan dengan Maria Natali Dinda (DKI Jakarta), medali perunggu Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 nomor papan tiga meter.
Meski sudah menghasilkan sederet prestasi, tak lantas membuat Dewi terbuai. Dewi juga tetap memperhatikan dunia pendidikan. ''Pengen dua-duanya, tetap jalan baik sekolah maupun jadi atlet,'' katanya.
Ia tak menampik untuk mewujudkan keseimbangan di dua hal tersebut tak mudah. Apalagi, saat ini, dirinya juga tengah melakoni pelatnas di Jakarta dan sebentar lagi juga akan menghadapi ujian akhir nasional.
''Ya, memang keteteran. Tapi untungnya, selama pelatnas ini, saya dititipin di sekolah atlet di Ragunan. Nanti, untuk ngejar pelajaran, saya juga bakal ikut bimbel,'' kata siswa kelas tiga jurusan IPS SMA 3 Semarang ini.
Dewi juga masih menyimpan asanya untuk dapat menjadi polwan selepas lulus SMA nanti. Ia pun sudah mulai merancang persiapan apa yang akan dibutuhkan untuk mewujudkan cita-cita masa kecilnya itu.
''Kalau dari segi tes fisik sih tidak terlalu masalah karena saya kan sudah sering latihan olahraga. Yang perlu disiapkan mungkin tes secara teori,'' katanya.