REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polsek Metro Pasar Minggu, Jakarta Selatan sedang menyelidiki kasus perkelahian yang menyebabkan meninggalnya anggota Brimob Brigadir M Syarif Mappa di Jalan Tanjung Barat, Pejaten Timur, Minggu (27/10) malam.
"Korban yang beralamat di Asrama Brimob Kedung Halang mengalami luka bacok di punggung kanan robek 10 centimeter dan luka bacok di dada kanan robek 10 centimeter," kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto di Jakarta, Senin.
Rikwanto mengatakan polisi sedang memeriksa beberapa orang saksi, yaitu sopir Metro Mini Tursino, pedagang buah Sutrisna, penjual martabak Jainuri dan istri korban Wiwit Suryani.
Dari keterangan para saksi, polisi mendapatkan informasi pelaku pembacokan tersebut memiliki ciri-ciri rambut cepak lurus, tangan kanan luka lecet, badan sedang, kulit sawo matang serta mengenakan baju kaos warna abu-abu dan celana hitam.
"Sebelum kejadian pembacokan, korban diketahui berkelahi di seberang depan kantor Koramil Pasar Minggu, Jalan Tanjung Barat. Setelah berkelahi, korban berjalan dan sempat duduk-duduk di trotoar depan penjual buah di dekat eks Apotik Sari Sakti," jelas Rikwanto.
Saat itu, korban yang duduk-duduk di dekat saksi Jainuri sempat meminta tolong dan bertanya di mana kantor polisi terdekat, sambil memperkenalkan diri sebagai anggota Brimob. Jainuri yang ditanya kemudian menunjukan arah kantor Polsek Metro Pasar Minggu.
Setelah itu, korban berjalan sekitar 10 meter kemudian terjatuh. Kejadian itu kemudian dilaporkan oleh Tursino dan Sutrisna ke Polsek Metro Pasar Minggu.
"Setelah mendapat laporan, tujuh personel Polsek Metro Pasar Minggu dipimpin Kapolsek dan Kanitreskrim mendatangi lokasi. Polisi sudah memasang garis polisi dan melakukan olah tempat kejadian perkara oleh tim identifikasi polres dan polsek untuk mengumpulkan alat bukti," kata Rikwanto.
Rikwanto mengatakan jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk divisum atau autopsi.
sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement