Kamis 31 Oct 2013 18:06 WIB

Ini Perkembangan Aksi Mogok Nasional Buruh

Rep: Fenny Melisa/ Red: Heri Ruslan
Buruh gabungan dari berbagai Serikat Pekerja dan organisasi buruh melakukan aksi mogok nasional di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, Kamis (31/10).
Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Buruh gabungan dari berbagai Serikat Pekerja dan organisasi buruh melakukan aksi mogok nasional di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, Kamis (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan ribu buruh keluar dari pabrik hari ini menghentikan produksi mereka menuntut kenaikan upah 50 persen dan UMP Rp. 3,7 juta untuk DKI Jakarta. Akibatnya seluruh kawasan industri di Pulogadung berhenti produksi.

Saat ini, massa aksi tengah melakukan sweeping disekitar kawasan industri Pulogadung. Mengumpulkan massa aksi sebanyak-banyaknya agar pengusaha tidak main-main terhadap tuntutan buruh. 

Presiden Konfeserasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkapkan, massa aksi yang terdiri dari FSP-LEM SPSI, FSBI, KSPI, FSPMI, dan elemen buruh lainnya melakukan mogok nasional di 40 kawasan industri di Indonesia, 20 provinsi dan 150 kabupaten kota lumpuh total.

Dia memastikan bila tuntutan mogok nasional buruh hari ini tidak di dengar pemerintah, maka buruh akan melanjutkan aksi mogok nasional sampai esok hari yang terpusat di seluruh kawasan industri.

Bila pemerintah tetap tidak merespon, maka buruh akan melakukan pemogokan umum diseluruh Indonesia melibatkan seluruh rakyat, pekerja formal dan informal, yang akan melumpuhkan pabrik dan transportasi di Indonesia. 

Dia juga meminta agar Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Wagub DKI Jakarta tidak mendengarkan lobi-lobi dari pemerintah dan Apindo yang memaksakan nilai KHL yang tidak disetujui seluruh dewan pengupahan dari unsur buruh dan akademisi.

Terkait massa aksi di Bekasi yang terluka akibat ulah anarkis Pemuda Pancasila, Said Iqbal mengatakan akan melaporkan kepada pihak kepolisian. Menurutnya, sebanyak 3 orang dibacok dalam aksi mogok nasional di Bekasi.

Said Iqbal juga memastikan malam ini akan melaporkan Kapolres Bekasi agar dicopot dari jabatannya, karena telah melakukan pembiaran terhadap preman bersenjata tajam dalam aksi mogok nasional buruh di Bekasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement