REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hamdan Zoelva dan Arief Hidayat akhirnya terpilih menjadi Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) untuk periode 2013-2016. Mereka resmi menjabat setelah delapan hakim di lembaga tersebut melakukan voting, Jumat (1/11). Keduanya
pun bakal menghadapi tugas berat beberapa tahun ke depan. Antara lain, memulihkan kembali kepercayaan publik terhadap MK setelah terungkapnya kasus suap yang menjerat mantan hakim konstitusi Akil Mochtar.
Berikut ini adalah pesan dan harapan hakim-hakim konstitusi kepada kedua pemimpin baru mereka itu.
1. Ahmad Fadlil Sumadi:
"Saya berharap Ketua MK yang baru mampu mengembalikan citra dan martabat MK seperti sedia kala. Bahkan, kalau bisa lebih baik lagi."
2. Maria Farida Indrati:
"Pemimpin yang baru diharapkan dapat menjaga dan mengembalikan marwah mahkamah ini untuk ke depan. Meski pun begitu, semua hakim konstitusi sebenarnya memiliki tanggung jawab yang sama untuk membangun kembali kewibawaan MK."
3. Anwar Usman:
"Setiap hakim konstitusi memiliki hak untuk memilih dan dipilih menjadi ketua dan wakil MK. Tetapi, saya tidak berkenan dipilih menjadi salah satu dari keduanya. Siapa pun yang terpilih memimpin lembaga ini, itu kehendak Allah."
4. Harjono:
"Dalam waktu yang cukup lama, setiap mendengar pemberitaan di media mengenai MK, saya selalu merasa bangga. Saya menikmati bagaimana lembaga ini dijunjung tinggi oleh rakyat Indonesia.
Namun, dalam sebulan terakhir, saya justru merasakan yang sebaliknya. Memulihkan kepercayaan masyarakat itu bukan pekerjaan mudah. Ke depan saya berharap, sesama hakim konstitusi bisa saling mengawasi dan mengingatkan."
5. Muhammad Alim:
"Harus dicamkan bahwa setiap perbuatan kita nantinya bakal dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Masyarakat mungkin bisa dibohongi, tetapi Allah tidak. Dia Maha Mengetahui segala yang tampak dan tersembunyi.
Dulu guru saya pernah mengatakan menanamkan kepercayaan jauh lebih mudah dibandingkan mengembalikan kepercayaan. Kepada ketua dan wakil ketua yang terpilih saya pesankan, bekerja lah dengan sebaik-baiknya. Ingat lah, kita semua akan mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita kepada Allah swt."
6. Patrialis Akbar:
"Kepemimpinan di MK adalah hal yang utama. Karena itu, pemimpin yang terpilih diharapkan dapat menjaga integritas dan komitmennya, sehingga kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan ini bisa pulih kembali."