REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Daerah Metro Jaya menjelaskan penyebab terbunuhnya Brigadir Syarif Mappa di kawasan Pasar Minggu, Ahad (22/10).
Kanit I Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kompol Aris Supriyono mengatakan, pembacokan tersebut diawali dengan percekcokan terlebih dahulu.
Brigadir Syraif Mappa yang ingin ke Pasar Minggu tidak tahu mini bus Metromini 640 sudah selesai tidak ingin beroperasi.
Aris menjelaskan, berawal dari naiknya korban yang merupakan Anggota Brimob Kedung Halang ke mini bus untuk pergi ke Pasar Minggu.
"Korban sempat bertanya ke supir, apakah bus ke Pasar Minggu atau tidak," kata Aris, Ahad (3/11).
Sopir menjelaskan mini bus sudah selesai trayeknya untuk hari ini dan tidak beroperasi lagi.
Namun, kernet mini bus tersebut ikut berbicara dengan nada agak kasar. Ia memaksa korban untuk turun segera karena bus akan menuju ke pangkalan. "Sudah turun sana, Pasar Minggu sudah lewat," kata dia.
Mendengar ucapan dari kernet yang cenderung kasar, korban menegur kernet (pelaku) dengan menanyakan kenapa dia kasar sementara sang sopir berbicara dengan baik-baik.
Di sinilah, percekcokan terjadi. Kernet mengeluarkan sebilah pisau, kemudian berkelahi dengan korban. Korban turun dan melarikan diri sementara kernet yang sempat mengejar naik kembali ke mini bus tersebut. Dan melarikan diri juga.
Aris menjelaskan, dari keterangan sopir yang juga sudah tertangkap, pelaku (Akim) memang selalu membawa sebilah pisau jika berpergian.
Diketahui, Akim (22 tahun) ditangkap pihak kepolisian di Perum Bina fathika Blok D 3 RT 03 RW 01 Dusun III Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Riau. Ia sempat menghilang selama sepekan.