REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sejumlah siswa peserta parade bendera SDN Tangerang 14 menyebutkan berbagai pandangan mengenai arti pahlawan. Dari sejumlah pahlawan yang disebutkan 46 siswa tersebut, Presiden dan Wakil Presiden Pertama RI, Soekarno dan Mohammad Hatta paling banyak dikenal dan diidolakan.
Puluhan siswa itu sangat antusias saat ditanyakan mengenai arti dan makna Hari Pahlawan. Mereka mengenakan baju merah putih ditemani atribut bernuansa serupa. Tak lupa bendera merah putih selalu dipegang dan berdiri sejajar dengan tubuhnya.
Mereka mengikuti rangkaian acara menyambut Hari Pahlawan dengan penuh semangat. Dari mulai parade bendera dengan berjalan kaki dari sekolah hingga Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna, Kota Tangerang.
Farell (11) seorang siswa mengatakan, pahlawan adalah sosok yang rela berkorban bagi bangsa dan negara. “Pahlawan itu, rela berkorban dan berjuang untuk bangsa Indonesia,” katanya dengan penuh semangat.
Menurutnya sikap dan pengorbanannya harus diteladani serta dihormati. Ia mengaku senang bisa memperingati Hari Pahlawan bersama teman-teman sekolahnya. Ia menyebut Soekarno sebagai sosok pahlawan pemberani melawan penjajah.
Siswa lainnya, Abdan (11) berkata, pahlawan itu adalah orang yang memberikan sumbangsih bagi negaranya tanpa pamrih. “Pahlawan adalah orang yang membela negara tanpa imbalan,” ungkapnya.
Menurutnya, yang dilakukan pahlawan adalah dengan ikhlas dan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Hal itulah yang harus dihargai seluruh warga negara Indonesia. Abdan pun menyebutkan Soekarno dan Hatta sebagai pahlawan yang paling dikenangnya.
Adapula Dara (11) menuturkan pahlawan selain harus rela berkorban juga pantang menyerah dalam membela bangsa. Ia pun menyebut sosok Soekarno dan Hatta sebagai panutannya.
“Orang yang sangat berjasa dan pantang menyerah, sikapnya patut dicontoh,” ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Agip, Chintya, Vira, Sisca dan Kiki mereka seragam mengatakan, pahlawan merupakan pembela tanah air yang harus dihargai dan dihormati. Mereka pun kompak mengatakan Soekarno dan Hatta sebagai panutannya.
Lain lagi Ikbal (12). Ia mengaku Daan Mogot sebagai pahlawan yang diidolakannya. Ia pun senang bisa berziarah ke TMP Taruna yang terdapat makam Daan Mogot. “Sikapnya sebagai pejuang Indonesia yang gagah dan tangguh,” ungkapnya.
Hal itu diketahuinya setelah mendengarkan cerita peristiwa Lengkong yang baru diperolehnya. Semua perjuangan pahlawan harus dihormati serta sebagai anak Indonesia harus bisa membanggakan seperti para pahlawan.