REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Budiman menyatakan Heli MI-17 yang jatuh di Kalimantan Utara tidak dalam kondisi kelebihan daya angkut.
"Heli mengangkut 19 penumpang, termasuk awak pesawat," kata Budiman di Semarang, Senin.
Selain itu, kata dia, heli buatan Rusia tersebut juga mengangkut sekitar 450 kilogram bahan bangunan dan bahan bakar sekitar 300 kilogram.
Ia mengatakan daya angkut heli tersebut sekitar tiga ton. "Kalau 19 penumpang dikali 76 kilogram ditambah 450 kilogram tidak lebih dari 1.850 kilogram," katanya.
Dia mengatakan heli tersbeut membawa bahan bakar cadangan sekitar 300 kilogram, berat keseluruhannya masih sekitar 2,1 ton. Ia mengatakan pesawat yang masih dalam kategori baru tersebut tidak melebihi batas daya angkut.
Selain itu, ia memastikan perawatan pesawat tersebut mendapat perhatian penuh. "Kami tidak main-main dengan suku cadangnya," katanya.
Heli MI-17 milik TNI AD yang mengangkut total 19 orang tersebut jatuh di perbatasan Malinau dengan Sarawak, Malaysia pada Sabtu (9/11).
Heli itu membawa logistik untuk misi membangun pos pangamanan perbatasan RI-Malaysia di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
Sebanyak tiga jenazah anggota TNI tersebut akan dimakamkan di tempat yang berbeda.
Kapten Cpn Wahyu Ramdan akan dimakamkan di Bandung, Kampung Cikiray Hilir, Desa Nagleng, Kecamatan Cipende, Bandung Barat, Letnan Satu Cpn Rohmad akan dimakamkan di Dusun Sandi, Desa Sedayu, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, dan Sersan Kepala Aan Prayitno dimakamkan di Dusun Sambirejo, Desa Tepas, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi.