REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara mengalami letusan kedua pada Kamis siang.
Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Kamis, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, letusan itu merupakan peristiwa susulan setelah meletus pada pukul 11.54 WIB.
Dari laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), letusan tersebut memunculkan semburan asap dengan ketinggian mencapai 5.000 meter.
Selain itu, erupsi kedua yang terjadi di Gunung Sinabung tersebut juga mengeluarkan awan panas yang menyebar sekitar 1 km. Hujan abu vulkanik yang cukup banyak itu menyebabkan puncak Gunung Sinabung tidak terlihat karena tertutup abu tersebut.
Disebabkan warga di sekitar Gunung Sinabung telah dievakuasi di pengungsian, tidak ditemukan adanya korban jiwa dalam letusan tersebut.
Berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. (PVMBG) aktivitas Gunung Sinabung masih tinggi sehingga warga tetap direkomendasikan untuk diungsikan.
Dari pendataan yang dilakukan, diketahui adanya 5.535 warga yang mengungsi dari delapan desa yang ditampung di 11 titik pengungsian.
Kedelapan desa yang warganya mengungsi itu adalag Desa Gurukinayan, Desa Berastepu, Desa Sigarang-garang, Desa Sibintun, Desa Mardinding, Desa Sukameriah,?Desa Bekerah, dan Desa Simacem.